TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman, akan lakukan evaluasi usai kalah menghadapi Arema FC di Final Piala Presiden, Sabtu (13/4/2019).
Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman akan melakukan evaluasii usai kekalahan atas Arema FC dengan skor 2-0.
Persebaya Surabaya kalah aggregat 4-2 atas Arema FC di Final Piala Presiden.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini menjelaskan jika tim asuhannya sudah bekerja keras dengan maksimal, kendati Ruben Sanadi dkk tak sanggup menciptakan gol meski memiliki peluang yang cukup banyak di babak pertama.
"Dengan kekalahan ini kami praktis menjadi juara dua, karena tidak bisa menunjukkan penampilan yang terbaik," ulas Djanur dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
"Kami gagal menciptakan gol di babak pertama padahal jelas ada empat kali peluang namun tidak bisa menciptakan peluang," ucap Djanur dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Pelatih asal Majalengka ini mengaku bakal membenahi konsentrasi pemain dan kesalahan individual sebelum Liga 1 bergulir.
Djanur berkaca dari empat gol yang disarangkan Arema FC dalam dua laga final.
"Kami akan evaluasi karena saya sadar jika dalam pertandingan final leg dua ini pemain kurang konsentrasi dan ada kesalahan individual pemain, hal ini yang akan kami benahi sebelum liga bergulir," terang Djanur.
Sementara itu, winger Irfan Jaya mengatakan jika Green Force sudah berjuang keras melawan Arema FC.
Irfan juga mengakui jika gol pertama Arema FC membuat Persebaya terbebani untuk mengejar ketertinggalan agregat gol.
"Kami akui di babak pertama banyak peluang yang tercipta, tetapi tidak bisa menjadi gol, kami jadikan hasil Piala Presiden ini sebagai evaluasi ke kompetisi Liga 1 mendatang," tegas pemain muda terbaik Piala Presiden 2019 ini.
Berbekal hasil remis 2-2 di leg pertama para pemain Arema FC bersemangat untuk bisa menang sekaligus memberikan gelar juara di depan pendukungnya sendiri.
Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan 34, Big Match Liverpool vs Chelsea Live RCTI Akhir Pekan Ini
Arema turun dengan kekuatan terbaiknya, mereka menekan dan mengambil alih inisiatif serangan sejak wasit meniupkan peluit tanda pertandingan di mulai.
Persebaya Surabaya bukan tanpa peluang, mengandalkan Manu Jalilov dan Amido Balde di garda serang, Persebaya juga tidak ragu menekan barisan pertahanan tim tuan rumah.
Ricky Kayame yang menjadi sorotan dalam pertandingan ini, beberapa kali melakukan akselerasi dan mengacak-acak pertahanan tim tamu.
Konate mencatatkan peluang pertama melalui sepakan bebas Makan Konate yang masih membentur mistar gawang Abdul Rohim.
Persebaya berulang kali mendapatkan peluang melalui pergerakan Damian Lizio dan Irfan Jaya di babak pertama.
Skor 0-0 bertahan hingga paruh babak pertama.
15 menit jelang bubaran, para pemain Arema FC sedikit tertekan dengan serangan-serangan para pemain Persebaya.
Namun serangan para pemain Persebaya yang kerap mentah di lini belakang, membuat peluang serangan balik dari para pemain Arema, hingga akhirnya di menit 42, Ahamad Nur Hardianto sukses mencatatkan namanya di papan skor usai menjebol gawang Abdul Rohim.
Skor 1-0 menutup babak pertama.
Di babak kedua, Persebaya Surabaya yang tertinggal dua gol, makin bernafsu untuk bisa membongkar pertahanan tim tuan rumah dan mencetak gol penyama.
Arema FC bermain lebih tenang dan terus menguasai permainan dan dengan tenang mematikan semua serangan dari Bajol Ijo.
Jelang bubaran, Persebaya Surabaya bermain dengan bola-bola atas mengandalkan presensi fisik dari Amido Balde yang nyaris tidak mencatatkan peluang.
Di menit akhir, Ricky Kayame sukses mencetak gol usai memanfaatkan tangkapan dari Abdul Rohim yang terlepas.
Skor 2-0 menjadi hasil akhir pertandingan.
(Tribunnews.com/Gigih)