News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta Kasus Mertua Dibakar Menantu, Kronologi hingga Kesaksian Tetangga soal Kejiwaan Pelaku

Penulis: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memeriksa langsung lokasi kejadian menantu bakar mertua perempuan di Pujon, Kota Batu

TRIBUNNEWS.COM - Seorang menantu di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, tega membakar hidup-hidup mertunya.

Lismini (57) tewas setelah sebelumnya dibakar hidup-hidup oleh menantunya sendiri, Nurul Mutholib (30), Sabtu (13/4/2019).

Peristiwa tragis ini terjadi di RT 26/RW 04 Dusun Ngebrong Desa Tawang Sari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019).

Kasus saat ini dalam penanganan kepolisian.

Berikut Tribunnews.com merangkumnya dari TribunJatim, Minggu (14/4/2019), kronologi pembakaran hingga pernyataan polisi soal kejiwaan pelaku: 

1. Kronologi

Suparman (60) suami Lismini menceritakan, saat kejadian dirinya sedang salat Jumat.

Baca: Seorang Wanita di Kabupaten Malang Tega Bakar Ibu Mertuanya Hidup-Hidup, Inilah Dugaan Penyebabnya

Ia kaget melihat keramaian di rumahnya.

"Rumah sudah ramai dan diberi tahu tetangga bahwa istri saya dibakar," ujar Suparman.

Petugas memeriksa langsung lokasi kejadian menantu bakar mertua perempuan di Pujon, Kota Batu (SURYAMALANG.COM/Benni Indo)

Suparman menduga, menantu bakar mertuanya itu iri hati ketika dirinya membeli kasur baru.

Dikatakan Suparman, sudah sejak dua bulan ini Mutholib dan istrinya kerap berselisih.

"Kemungkinan menantu saya iri saat kami beli kasur," terangnya.

Informasi lain menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika Mutholib pulang kerja dari kebun.

Mutholib kemudian cekcok dengan Lismini.

Dari cekcok itu, menantu bakar mertua.

Sebelumnya, Mutholib membeli bensin yang kemudian disiramkan ke tubuh Lismini.

Lismimi berlari keluar rumah dalam keadaan terbakar dan meminta tolong warga.

Tetangga yang mengetahui langsung menolong memadamkan api dengan handuk basah.

Setelah api yang dapat dipadamkan, korban langsung dibawa warga ke Puskesmas Pujon.

Namun karena tak mumpuni dirujuk ke RS Hasta Brata dan kemudian malam harinya dibawa ke RSSA Malang.

Korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pukul 05.30 WIB Sabtu (13/4) pagi tadi.

2. Pelaku Sempet Lari ke Hutan

Polres Batu mengamankan Nurul Mutholib (30) sejak Jumat (12/4/2019) sore.

Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto menjelaskan, pelaku diamankan setelah peristiwa terjadi.

“Kejadian kemarin siang. Tadi pagi, korban meninggal. Pelaku sudah diamankan setelah kejadian,” ujar Budi, Sabtu (13/4/2019).

Baca: Mertua Perempuan Tewas Setelah Dibakar Hidup-hidup Menantunya, Kasur Baru Diduga Jadi Pemicu

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo menerangkan, kalau Nurul diamankan di hutan menjelang maghrib.

Petugas yang saat itu mendapatkan laporan dari warga langusung menuju lokasi.

“Kami sebar anggota untuk mencari pelaku. Ketemu di hutan belakang rumah. Dia tidak berani keluar karena takut dimassa,” ujar Anton.

3. Kata Polisi soal Motif Pembakaran

Dipaparkan Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo, Nurul sakit hati karena sering cekcok dengan Lismini (57).

Sakit hati itu membuat Nurul keluar membeli pertalite di rumah tetangga.

Belum diketahui pasti apa yang melatarbelakangi keduanya sering cekcok.

Banyak informasi yang muncul di lapangan.

Jenazah Lismini tiba di rumah duka di Pujon, Kabupaten Malang, Sabtu (13/4/2019). (Istimewa)

Ada yang mengatakan karena persoalan kasur baru, ada juga yang mengatakan soal air dan soal Nurul yang tertekan karena anaknya meninggal beberapa waktu lalu.

“Kemudian, pertalite itu dituangkan di baskom plastik agar mudah menyiramkannya ke tubuh korban,” ujar Anton.

Pada Jumat siang, ketika banyak orang sedang melaksanakan salat Jumat, Nurul datang ke rumah Lismini.

Saat itu, Lismini tengah membersihkan sayur di dapur.

Nurul mengetok pintu belakang.

Lismini membuka pintu itu.

Tanpa diduga, Nurul langsung menyiramkan pertalite ke tubuh Lismini.

“Lalu pelaku ini menyalakan korek api. Namun didorong oleh korban sehingga korek apinya jatuh,” imbuh Anton.

Tak berhenti di situ, ternyata Nurul masih berupaya untuk membakar Lismini.

Nurul melihat ada kompor gas yang berada tidak jauh dari Lismini.

Nurul lalu menyalakan kompor gas itu sehingga akhirnya api menjalar ke tubuh Lismini.

4. Polisi Bakal Bawa Pelaku ke Psikiater

Nurul Muntolib (30) tersangka yang membakar mertuanya akan dibawa oleh pihak kepolisian ke Psikiater.

Menantu yang bakar mertua ini akan diperiksa kesehatan jiwanya, karena menurut pihak polisi kejiwaan Nurul terganggu.

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo.

"Akan kami bawa ke psikiater untuk memeriksa kesehatan jiwanya. Karena dari perlakuan tersangka diduga tidak sehat dari sisi psikologisnya," kata Anton, Minggu (14/4).

Dikatakannya jika hubungan antara Nurul dengan Lismini korban pembakaran, sudah tidak baik.

Banyak hal-hal kecil yang sering diperdebatkan oleh mereka.

Sehingga pada akhirnya tersangka menyiram bahan bakar minyak ke tubuh korban, lalu membakar tubuh korban pada Jumat (12/4).

Atas perbuatan tersangka dikenakan pasal 44 ayat 3 undang-undang nomor 23 tahun 2004.

Lalu pasal alternatif pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana, dengan masa hukuman 9 tahun dan 15 tahun penjara.

5. Tetangga Sebut Pelaku Depresi karena Anak Meninggal

Astami (42), saksi mata sekaligus tetangga korban yang membatu menolong memadamkan api menceritakan kembali keterangan yang dikatakan Lismini sebelum meninggal.

“Tadi ada yang mengetuk pintu saat aku di dapur. Aku kira Dimas, cucuku. Setelah aku buka, kemudian disiram air warna biru. Kemudian mau dibakar dengan korek tapi tak menyala. Lalu menyalakan kompor gas dan membakar kertas," cerita Astami usai menolong korban.

Saat itu, kata Astami, Lismini yang terbakar berteriak agar Nurul dipenjara.

"Saya dibakar Nurul. Penjarakan dia," terangnya mengulang kembali ucapa Lismini.

Baca: Janji Annisa Yudhoyono pada Ani Yudhoyono setelah Sering Absen Menjenguk Mertua karena Fokus Pemilu

Menurut Astami, keduanya terlihat seperti masyarakat pada umumnya. Di sisi lain, semenjak dua bulan ini keduanya terlihat tidak harmonis.

Astami dan warga sekitarnya menduga, Nurul tega membakar mertuanya sendiri karena depresi karena baru saja kehilangan anak keduanya sekitar 27 hari lalu.

(Tribunnews.com/Daryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini