Sikat gigi ternyata menjadi sarang dari bakteri, maka sikat gigi harus diganti dalam periode tertentu. Namun, berapa bulan sekali harus mengganti sikat gigi? Yuk simak ulasannya!
TRIBUNNEWS.COM - Sikat gigi merupakan kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hari.
Kita melakukan sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu saat pagi sebelum beraktifitas dan malam sebelum tidur.
Dengan seringnya kita menggunakan sikat gigi, maka bulu pada sikat gigi juga harus sering kita ganti.
Bulu-bulu sikat gigi yang digunakan terlalu lama akan menjadi tempat kuman berkembang biar.
Baca: 11 Manfaat Tak Terduga Ubi Jalar, Mengontrol Diabetes hingga Cegah Dehidrasi
Baca: 6 Manfaat Baik Konsumsi Pisang bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Mencegah Kanker Colon
Selain itu, kondisi bulu-bulu sikat gigi yang sudah tidak seperti semestinya juga dapat membuat pembersihan kotoran pada gigi tidak maksimal atau bahkan dapat membuat gusi berdarah.
Dikutip dari KompasLifestyle, Jeffery Sulitzer selaku Chief Clinical Officer Smile DirectClub mengatakan bahwa menyikat gigi adalah cara yang baik untuk menghilangkan bakeri.
Ia menambahkan, ketika kita membilas sikat, kita juga membersihkan banyak bakteri yang menempel pada sikat gigi, walaupun tidak sepenuhkan akan hilang.
Dikarenakan masih ada sisa bakteri yang menempel pada bulu-bulu sikat gigi, maka kita harus menggantinya dalam periode tertentu.
Baiknya, mengganti sikat gigi adalah tiga bulan sekali, kata Sulitzer.
Selain bulu sikat yang kondisinya sudah tidak seperti semua, gagang yang mulai bengkok kok dapat menjadi tanda bahwa sikat gigi tersebut sudah saatnya untuk digantikan dengan yang baru.
Baca: Kadang Bikin Sakit Perut, Tapi Sambal Punya Manfaat Kesehatan
Baca: Konsumsi Kurma Bisa untuk Diet?
Kondisi sikat gigi yang sudah buruk, maka akan berpengaruh terhadap performa membersihkan gigi dan bakteri dalam mulut.
Jadi, jika kamu sudah memakai sikat gigi yang sama sejak tiga bulan yang lalu, ada baiknya untuk menggantinya.
Bahkan, jika kamu harus mengganti sikat gigi saat sedang sakit.