Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harapan untuk mengikat tali cintanya dalam ikatan pernikahan pupus sudah. Ferinawati Diyanti, tak bisa menyembunyikan kesedihannya ketika mengetahui kekasihnya, Ade Namnung, telah meninggal dunia.
Padahal, keduanya sudah merencanakan untuk menikah pada bulan April 2012, mendatang. Namun, rencana itu hanya tinggal rencana. Tuhan berkehendak lain terhadap kelangsungan cinta mereka.
"Iya, rencana bulan April (2012). Tapi Allah berkehendak lain," ujarnya, Rabu, (1/2/2012), saat ditemui di rumah duka, ditemui di rumah duka, kawasan Jalan Haji Ahmad RT06/RW04 No.1 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Yanti, demikian sapaan akrabnya itu, berusaha tegar. Ia pasrah untuk menerima kenyataan tersebut. Selama 2,5 tahun lamanya Yanti dan Ade telah menjalin hubungan asmara jarak jauh. Yanti di Pekanbaru, sedangkan Ade di Jakarta. Namun, harus terpisahkan dengan maut.
Kemarin, setelah mengetahui kabar Ade meninggal, Yanti langsung ke Jakarta dengan pesawat terbang. Kemudian, ia mencium pipi almarhum yang sudah terbujur kaku itu.
"Saya nggak sempat ketemu. Siram saja, dan cium pipi mas terakhir kalinya," ucapnya.
Rizal Prasetyo, adik kandung Ade Namnung kemarin juga menuturkan keinginan kakaknya yang ingin menikah setelah sembuh dari penyakitnya itu. Sayangnya, keinginan itu tidak akan pernah terealisasikan.