Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggalangan dana untuk Pak Raden alias Drs Suyadi menuai hasil positif. Dari sumbangan dan penjualan kaos dan buku, diperkirakan telah mencapai puluhan juta rupiah dalam tempo sehari.
Arif, koordinator penggalangan dana menceritakan, kaos bergambar Pak Raden yang dibandrol Rp 120 ribu per buah telah laku terjual sekitar 73 buah kaos. Sementara, sebanyak 20 paket buku karya Pak Raden seharga Rp 125 ribu per paket, juga telah habis terjual.
Belum lagi sumbangan yang diberikan langsung oleh para artis dan sejumlah warga yang mencintai sosok Pak Raden sebagai tokoh di film si Unyil.
"Di rekening teman yang juga melakukan penggalangan dana via sosial media sudah mendapat Rp 3,5 juta. Tadi ada juga yang mau transfer ke rekening saya Rp 5 juta, tapi orang itu khawatirr dan dia telepon ke saya untuk memastikan penggalangan dana ini benar adanya. Lalu dia telepon saya. Yah sudah sekalian saja, saya berikan telepon itu ke Pak Raden. Baru dia percaya dan mau mengirim," ungkap Arif.
Arif menceritakan, kesulitan ekonomi. Suyadi sempat diutarakan langsung kepadanya dan ingin mendapatkan hak cipta film "Si Unyil". "Kemarin, Pak Raden bilang saya sudah tua, hidup saya tinggal di gong saja. Jadi, dia akui memang butuh pertolongan. Sebelum mata saya tertutup, saya ingin karya saya kembali ke saya. Dia ingin karyanya itu diakui melalui hak cipta," ujarnya.
"Dia juga bilang butuh 'panggung' untuk bicara hak ciptanya. Lalu kami rencanakan. Saya nggak mengira kalau begini banyaknya. Awalnya Pak Raden bilang kalau mendapat Rp 100 atau Rp 200 ribu saja, Its OK. Tapi, sekarang Alhamdulillah," ucapnya.
Arif meyakinkan dirinya ikhlas untuk membantu Pak Raden tanpa ada "embel-embel" mencari keuntungan atau kepentingan tertentu di belakangan hari.
Ia menambahkan, rencananya kaos dengan gambar Pa Raden akan dijual secara luas guna membantu keuangan Suyadi secara berkelanjutan. "Nantinya, kaos ini dijual di distro di Bandung juga ada via online dengan pembagian hasil 40 dan 60 pesen. Pak Raden dapat 60 pesen," tukasnya.
Baca juga kisah selengkapnya di koran digital TRIBUN JAKARTA edisi pagi, Minggu 15 April 2012