Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Ferro Maulana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Komisi VIII Inggris Kansil ini sepertinya menerapkan prinsip tiada hari tanpa batik. Entah itu busana, aksesori, sampai tasnya. Pokoknya wajib ada unsur batiknya.
"Semodern apa pun baju, saya pasti mengaplikasikan batik atau tenun," katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPR, Senin (7/5/2012).
Apakah kegandrungannya akan batik lantaran menyandang status istri dari Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan? Inggris hanya tersenyum. Sejurus kemudian dia menekankan telah dikenalkan batik oleh Oma dan Opa-nya di tahun 1980-an.
"Sejak dulu saya sudah suka yang berbau tradisional. Mulai dari kuliner, interior rumah, tekstil, sampai fashion. Di situ banyak keunikannya," terangnya panjang lebar.
Kecintaannya akan batik ikut mempengaruhi jalan hidup mantan ratu bintang iklan ini. Terakhir, dia didapuk sebagai Duta Batik Pekalongan dan Duta Batik Jambi. Selain itu, Inggrid terhitung aktif menularkan batik kepada anak-anak sejak usia dini.
Dalam urusan batik, alumnus Insititut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta ini juga ikutan mendesain motif batik. Tak sampai di situ, Inggrid pun juga mendesain strategi agar motif batiknya dikenal publik secara luas. "Batik Sukabumi bermotif kura-kura itu jadi perbincangan ibu-ibu pejabat setelah dikenakan Ibu Negara Ani Yudhoyono," tuturnya.
Berita lengkap bisa klik TRIBUN JAKARTA DIGITAL NEWSPAPER