Laporan Wartawati Tribunnews.com Rini Ayuningtias
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad atau Is, mengatakan bermusik adalah cara Payung Teduh berbicara dengan orang lain, Kamis (9/8/2012).
Payung Teduh sudah menjadi bahasa bagi para personilnya. Band yang berdiri pada tahun 2007 ini lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon. Mereka adalah Is (vokal/gitar) dan Comi (bass) yang gemar nongkrong dan main musik bareng di Kantin Sastra (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia.
Dua sejoli itu juga suka bermain musik di selasar gedung kampus, tepi danau, hingga event-event di luar kampus. Dalam perjalanan bermusiknya, kedua sahabat itu lalu merekrut Cito (drum/cajon) dan Ivan (guitalele).
Pada tahun 2010 Payung Teduh lalu membuat album perdananya.
Bermusik, bagi Payung Teduh, adalah alat agar bisa diterima orang lain. Payung Teduh mengaku lebih ingin jadi bagian dari jiwa pendengarnya. Sebagai tempat bersandar atau ngaso bagi teman-teman pendengar.
Nama Payung Teduh juga penonton yang memberikan, "Diinterpretasikan sebagai gambaran perasaan yang penonton rasakan ketika kami bermain," Is menjelaskan.
Menurut Ivan Penwyn, pemain guitalele Payung Teduh, dalam bermusik yang terpenting adalah kesenangan yang dirasakan saat bermain. Is juga merasakan hal serupa, "Penghasilan misalnya, hanya efek, impact kesekian dari usaha kami, keseriusan kami dalam bermain musik."
Baca berita terkini lainnya
- Dicatut Merek Dagang, Ayu Ting Ting Nggak Minta Royalti 15 menit lalu
- Penyanyi Ini Gemetaran Tampil di Depan Ariel, Kenapa ya? 25 menit lalu
- Acara-acara Inilah Bikin MNCTV Terfavorit Selama Ramadan 1 jam lalu
- Stop Naksir Widi Vierra, Ini Loh Identitas Pacar Dia 3 jam lalu
- Widi Vierra Ingin Tabuh Beduk Nggak Didominasi Kaum Pria 3 jam lalu
- Menjadi Dewasa Widi Vierra Dituntut Sabar 4