TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Wafatnya Zaleha Ibnu Sutowo (istri almarhum mantan Direktur Utama PT Pertamina Ibnu Sutowo) pada Selasa (19/2/2013) petang, membuat aktris cantik Dian Sastrowardoyo kebanjiran ucapan dukacita.
Zaleha Ibnu Sutowo adalah nenek mertua Dian Sastro atau ibu kandung dari Adiguna Sutowo. Adiguna Sutowo adalah bapak mertua Dian Sastro atau ayah kandung Indraguna Sutowo (suami Dian Sastro).
"InalillahWa'inalillahiRoji'un. Ibu Zaleha Ibnu Sutowo. Oma mertua Dian Sastro. Semoga diterima segala amalan ibadahnya. Amin. Yg sabar," tulis pemilik akun Twitter @nerola90.
Pantauan Tribunnews.com, keluarga besar mertua Dian Sastrowardoyo juga mendapat ucapan dukacita lewat iklan dukacita berukuran satu halaman penuh dari PT Pertamina yang dimuat di berbagai media cetak nasional pada hari ini, Rabu (20/2/2013).
Almarhumah Hj. Zaleha Ibnu Sutowo adalah perempuan di belakang berkembanganya beragam perusahaan nasional di Indonesia, salah satunya Pertamina. Begitu pula dengan berdirinya jaringan perusahaan PT. Mugi Rekso Abadi (MRA Grup).
Karena itu di Twitter juga bermunculan ungkapan dukacita dari grup MRA, dari Kadin Indonesia, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dari para pejabat tinggi Indonesia serta kalangan artis.
"Telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Hj. Zaleha Ibnu Sutowo : Selasa19Feb'13, pukul 15.00WIB. InsyaAllah Khusnul Khotimah. Aamiin," doa dari artis dan mantan politikus Partai Demokrat, Sys NS.
Tentang Ibnu Sutowo
Zaleha punya peran besar di balik sukses bisnis almarhum suami, Ibnu Sutowo. Seperti Tribunnews.com kutip dari berbagai sumber, Ibnu Sutowo lahir di Yogyakarta, 23 September 1914 dan meninggal di Jakarta, 12 Januari 2001 (86 tahun).
Ibnu Sutowo adalah mantan tokoh militer Indonesia yang ikut mengembangkan Permina, perusahaan minyak negara sebelum berubah nama menjadi Pertamina. Ibnu juga pernah menjadi Menteri ESDM di penghujung rezim Soekarno (28 Maret 1966 s.d. 25 Juli 1966).
Selepas pendidikan kedokteran di Surabaya, pada 1940 Ibnu Sutowo bekerja sebagai dokter di Palembang dan Martapura. Setelah masa kemerdekaan, ia sempat bertugas sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Tentara se-Sumatera Selatan (1946-1947).
Pada tahun 1955, Sutowo ditunjuk sebagai Panglima TT-II Sriwijaya. Di tahun 1957, A.H. Nasution (saat itu KSAD) menunjuk Sutowo untuk mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina). Tahun 1968, perusahaan ini digabung dengan perusahaan minyak milik negara lainnya menjadi PT Pertamina.
Harian Indonesia Raya pimpinan Mochtar Lubis yang terbit tanggal 30 Januari 1970 memberitakan total simpanan kekayaan Ibnu Sutowo mencapai Rp 90,48 milyar (kurs rupiah saat itu Rp 400/US Dollar). Jika kini US $ 1 = Rp 9.600,- maka nilainya bisa ditaksir jadi triliunan rupiah. (Agung Budi Santoso)
Baca Artikel Menarik Sebelumnya
- Kondisi Ashanty Bikin Mayangsari Tak Tega Bertanya Detil Penyakitnya 2 jam lalu
- Kate Moss Kembali Jadi Model Produk Perawatan Rambut 2 jam lalu
- Selena Gomez dan Gaun Biru Blink-blink di Premier Spring Break 2 jam lalu
- Khloe Kardashian Ditendang dari X Factor 2 jam lalu
- Aura Kasih Kangen Raffi Ahmad 6 jam lalu
- NOAH Belum Bisa Kalahkan Peterpan 7 jam lalu
- Ki Kusumo Rayakan Ulang Tahunnya Bersama Keluarga 10 jam lalu
- BNN Tegaskan Rehabilitasi Raffi Ahmad Tidak Melanggar Hukum 11 jam lalu
- Inilah Alasan BNN Merehabilitasi Raffi Ahmad 11 jam lalu