Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI
Adi Bing Slamet, penyanyi cilik pertengahan tahun 1970-an memulai pertemuannya dengan Eyang Subur pada 1995. Saat itu, ia diajak temannya. Memang, pada awalnya Adi sama sekali tidak menaruh curiga terhadap Eyang.
"Di sana shalat enggak dilarang, puasa enggak dilarang, menyantuni anak yatim enggak dilarang," ucapnya, Jumat, (22/3/2013), saat ditemui di kediamannya di komplek Bumi Anggrek, Karang Satria, Bekasi Utara.
Namun, kecurigaannya muncul setelah Eyang Subur melarangnya melaksanakan ibadah Umrah. Bukan itu saja. Ia pernah melihat Eyang menjalankan shalat tanpa melakukan wudhu.
Subur, lanjut dia, menggelar sajadah dan duduk di atasnya. Ia kaget melihat posisinya seperti orang bertapa menjalankan salat. "Pas salat, kepalanya gedek (goyang-goyang) kaya lagi nyari sinyal," ucapnya.
Ia pun memutuskan untuk keluar dari pengaruh Eyang Subur. Saat itu, kebersamaannya dengan Eyang berlangsung selama 17 tahun. "Setelah lepas dari itu saya mesti harus bayar kifarat selama 17 tahun. Insya Allah rezeki saya dibersihkan," tandasnya.