Laporan Wartawan Wartakotalive.com Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perseteruan antara Inul Daratista dengan Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI) semakin memanas. Terkait tindakan yang dilakukan KCI, pihak Inul Daratista meminta transparansi daftar lagu apa saja yang dimiliki KCI.
"Kami inginkan transparansi, bukti surat kuasa pencipta lagu dan daftar lagu yang masih ada di KCI," ujar Herman Kamal, salah satu tim pengacara Inul, saat ditemui di kantor Hotman Paris, di Summitmas Tower I, Sudirman, Jakarta Selatan, pada Senin (1/4/2013).
Sayangnya keinginan Inul tersebut tidak tercapai. "Tapi selama ini enggak pernah ada buktinya, hak kita enggak dipenuhi. Hanya kewajiban aja yang mereka mau minta," sesal Herman.
Untuk itu, pihak Inul menghimbau kepada pencipta lagu khususnya pencipta lagu zaman dulu agar mereka semua ramai-ramai demo ke KCI. "Tanya uangku mana, masa cuma dapat Rp 400.000 per tahun," tegas Hotman Paris Hutapea, yang juga salah satu pengacara Inul.
Selain itu, Inul juga menegaskan jika memang benar dirinya selama ini kurang membayar kewajibannya, mengapa pihak KCI tidak memberikan bukti-bukti terkait. "Mereka tidak kasih kwitansi bilang jika kita kurang bayar. Tapi ini enggak bilang, berarti kesepakatan masih berjalan dengan baik," ungkap Inul.
Sebelumnya seperti diketahui, KCI menggugat PT Vizta Pratama di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan dalil bahwa royalti dinaikkan oleh KCI dari semula yang sesuai kontrak adalah Rp 3,5 juta per outlet per tahun, menjadi Rp 21,6 juta per outlet per tahun atau naik sebesar tujuh kali lipat dari tarif kesepakatan sebelumnya.