Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Venna Melinda tampak emosional. Selama ini ia belum pernah bicara blak-blakan selama proses perceraiannya bergulir di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sang suami, Ivan Fadilla, rupanya telah menjatuhkan talaknya sebanyak tujuh kali.
"Pada empat Januari, saya ditalak tujuh kali dalam sehari," ucap Venna, Senin, (15/4/2013), ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Kata-kata talak itu terlontar dari bibir Ivan. Kemudian, suaminya pergi dari rumah dengan membawa pakaian yang dibungkus dalam koper. Jumlah koper yang dibawanya cukup banyak. Saat itu, Ivan tidak memberikan penjelasan apapun kepada Venna.
"Setiap Mas Ivan menalak itu, semua nafkah lahir dan batin pasti diberhentikan. Saya tahu kalau orang emosi itu talaknya tiga. Kalau sampai diberhentikan nafkah lahir dan batin, sebagai perempuan dan ibu, saya lantas jadi berpikir, apakah ini serius untuk meninggalkan saya atau tidak," terangnya.
Atas dasar tersebut, kader Partai Demokrat itu, kemudian melayangkan gugatan cerai terhadap suaminya, pada 25 Februari silam. Ia rupanya tidak mau terlalu lama berada dalam kondisi ketidakpastian terkait statusnya.
"Sampai saat ini nafkah lahir dan batin saya tidak ada selama tiga bulan berturut-turut. Apakah saya harus menunggu selama tiga bulan berturut-turut untuk ke Pengadilan Agama? Saya hanya ingin memastikan status hukum perkawinan saya," tegasnya.
Dan, saat proses perceraiannya bergulir Venna juga masih menaruh harapan adanya upaya mediasi. Dengan kata lain, ia masih berkeinginan memperbaiki hubungan rumahtangganya bersama Ivan.
"Tapi justru diplintir. Saya masih mau berdamai. Coba tanyakan siapa yang tidak mau mediasi? Saya ingin mempertahankan perkawinan ini. Kalau suami saya mau, mungkin mediasi tidak pernah gagal," tandasnya sembari terisak.