Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ade Junaedi tampak emosional. Bicaranya penuh semangat dan berapi-api menceritakan anak perempuannya, Anik, yang dijadikan istri ketujuh oleh Eyang Subur.
Ia sama sekali tidak pernah merestui pernikahan anaknya tersebut. Apalagi, setelah mengetahui anaknya dijadikan istri ketujuh. Sebagai umat Muslim, ia tahu betul agamanya hanya memperkenankan seorang pria punya istri maksimal empat.
Itu pun dengan syarat ketat bisa berbuat adil dan bisa menghidupi secara layak.
Tetapi anaknya bersikeras untuk menikah dengan Eyang Subur. Ade meyakini anaknya itu ada dalam pengaruh Eyang Subur sehingga mengatakan demikian. Sebagai orangtua ia tak bisa berbuat apa-apa.
Ia pun mendatangi kediaman Eyang Subur untuk menyaksikan pernikahan tersebut. Namun, mendadak pernikahan itu dibatalkan. Ade kembali lagi ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat. Beberapa waktu berselang, ia kemudian mendengar anaknya sudah menikah dengan Eyang Subur.
"Sebulan lagi saya diundang lagi ke Jakarta. Anak saya bilang dia sudah menikah. Sejak itu, saya sudah tidak bisa bicara sampai sekarang ini. (Mulut) saya dikunci oleh si Subur," serunya.
Pernikahan itu berlangsung di Bekasi, kediaman Memet, seorang komedian yang bertubuh pendek itu.
Tidak ada satupun keluarga Anik diundang dalam pernikahan itu. Termasuk orangtua dan tantenya. Sejak itu, Anik dilarang ke mana-mana. Termasuk ke kediaman orang tuanya. Ade menuturkan kalau dirinya sudah tidak ketemu anaknya sejak tahun 2009.
"Anik tak boleh pulang, tapi keluarga diperbolehkan datang. Anak saya bilang enggak boleh pulang," serunya.