Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ade Junaedi punya harapan besar putrinya, Anik segera dikembalikan secepatnya. Apalagi, setelah ia mencari dukungan ke Komnas Perempuan dan melaporkan Eyang Subur ke Polda Metro Jaya.
Ia pun tidak akan segan-segan melakukan segala cara apabila proses pengembalian putrinya berjalan dengan lamban. Termasuk menjemput putrinya itu secara paksa dari kediaman Eyang Subur.
"Kalau lamban, saya akan ambil paksa walau saya pakai hukum rimba. Enggak bakal melibatkan orang lain. Saya akan turun sendiri. Saya demi membela anak saya," ucapnya, Selasa, (30/4/2013), di Polda Metro Jaya.
Ia ragu bisa menahan emosinya apabila menjemput putrinya di kediaman Eyang Subur. Apalagi, tanpa didampingi pihak berwajib.
"Kalau saya ke sana sendiri saya akan berantem, sekarang mulut saya sudah terbuka, kalau dulu mulut saya terkunci," ucapnya.
Ade memendam kekecewaan saat putrinya diperistri Eyang Subur. Sebab, ia sama sekali tidak dilibatkan dalam pernikahan. Dengan kata lain sebagai walinya. Sejak awal ia juga tidak menyetujui pernikahan tersebut karena putrinya dijadikan istri ketujuh. Kekecewaannya semakin memuncak saat putrinya dilarang menemui keluarganya.