Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA -- Siapa yang tidak kenal dengan Kampung Rawa Belong yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di kawasan ini terdapat kampung Betawi dengan tradisi Betawi yang masih begitu terjaga dengan baik. Masyarakat juga mengenal kawasan ini sebagai sentra penjualan bunga di Jakarta, dimana ratusan pedagang bunga menawarkan berbagai macam bunga di sana.
Tetapi siapa yang menyangka di sekitar daerah tersebut masih ada hal-hal yang semestinya menjadi perhatian. Seperti yang dituturkan Nurfitri Aprilia, None Jakarta Barat 2012. Menurutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar Rawa Belong, khususnya warga Kampung Apung yang tinggal di atas rawa-rawa, kondisinya sangat memprihatinkan.
“Tidak jauh dari Pasar Bunga Rawa Belong ada sebuah tempat namanya Kampung Apung. Memang, banyak masyarakat yang datang ke sana, namun hanya sekedar menjadi hiburan saja. Sampai saat ini belum ada tindakan yang benar-benar bisa merubah nasib masyarakat yang tinggal di Kampung Apung untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak,” ujar Nurfitri Aprilia, kepada Warta Kota di arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Fitri, sapaannya, beberapa warga di Kampung Apung tinggal di rumah yang menurutnya berbahaya. Selain itu, lingkungan tempat tinggal mereka juga kurang bersih, sehingga kerap terjadi penyebaran wabah penyakit.
“Mereka hidup di atas air dengan kedalaman sampaui 20 meter. Bahkan, untuk membuat agar rumah mereka terapung, mereka menempatkan berang-berang di bawah rumah mereka. Untuk lingkungannya sendiri juga belum begitu sehat. Di sana banyak anak keci yang meninggal karena sakit, akibat terkena penyakit yang selalu mewabah. Mereka sangat membutuhkan sentuhan dan antisipasi dari pemerintah,” jelas gadis 23 tahun ini.
Sebagai None Jakarta Barat, Fitri bersama rekan-rekannya di ikatan abang-none barat sudah berupaya melakukan upaya-upaya untuk perbaikan di Kampung Apung. “Kami sudah mengajukan proposal ke pemerintah daerah dalam rangka pembangunan Kampung Apung yang lebih baik. Sebenarnya kami sudah mengajukan sejak lama, tapi waktu itu dialokasikan ke tempat lain yang lebih urgent.”
Fitri berharap agar pemerintah bisa lebih seksama dalam memberikan perhatiannya atas kondisi Kampung Apung saat ini. Pasalnya, jika kondisi di sana terus dibiarkan, masyarakat setempat yang akan menjadi korbannya.
“Tapi sekarang sudah dibuat selang air untuk penyedotan. Jadi sistem tinjanya di sana sudah lebih baik lagi dari beberapa tahun sebelumnya,” ungkapnya