TRIBUNNEWS.COM - Penampilan bagi pesinetron Devi Permatasari harus enak dipandang dan tidak membosankan. Dalam arti lain tampil cantik.
Namun cantik tidak harus ditopang dengan busana bermerek yang harganya selangit. Sentuhan aksesori yang unik juga bisa tampil ciamik.
"Referensinya hati. Kalau hati sudah bilang nyaman, dipakainya enak, itu pasti bagus,"
Itu dia jawabannya kenapa Devi begitu senang mengutak-atik model dan motif aksesori di setiap penampilannya.
"Saya memang sejak muda gemar dengan aksesori. Makanya begitu memutuskan berjilbab saya kaget karena aksesoris untuk perempuan berhijab itu klasik dan sedikit pilihannya," ujar Devi Permatasari beberapa waktu lalu.
Empat tahun lalu, ibu dari Saleshia Amani Fatiha ini merasakan sulitnya mencari pernak-pernik jilbab.
Aksesori bagi perempuan berjilbab bukannya tidak ada, melainkan bentuk dan motifnya dinilai terlalu konvensional.
Ini yang menjadi benturan dalam hati istri Chandra Priatna itu.
"Untuk cari peniti atau brooch aja susah banget. Ada sih yang jual tapi produknya ya begitu, terlalu konvensional," ujar perempuan yang mengawali karier sebagai model itu.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball