Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dwiki Dharmawan menyukai puisi karya Taufiq Ismail. Puisi sastrawan terkemuka Indonesia itu, membuat gairah bermusiknya membuncah.
Dwiki lantas merasa tertantang melagukan puisi Taufiq yang indah, seperti "Dzikir Tak Putus Putusnya", "Undangan Tuhan" dan "Pena dan Tinta", serta beberapa puisi lainnya, yang sekarang menjadi album spiritual teranyarnya berjudul "Menembus Batas".
"Dari untaian sastra, puisinya sendiri sangat indah. Tantangan saya bagaimana saya melagukan sesuatu yang indah itu. Jangan-jangan yang indah malah jadi jelek. Di situ tantangannya," ucapnya, Rabu, (17/7/2013), di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat.
Tantangan lain, Dwiki melakukan sesuatu di luar dari kebiasaannya. Sebagai musisi, ia acapkali menggubah lagu yang diawali dengan musik. Sementara lirik menyusul kemudian. Tetapi, kali ini terbalik. Lirik yang berasal dari puisi itu sudah ada lama sekali dan ia harus melagukannya.
"Ini berbeda. Tentu puisinya memang sudah ada, kemudian baru dilagukan. Biasanya lagu saya ciptakan dari musik lebih dulu, menentukan instrumen dan intonasi nada. Ini metode terbalik. Ini jadi kontemplasi sendiri buat saya," ucapnya.
Kerja kerasnya pun terbayar. Hari ini, album tersebut kemudian resmi dirilis bertepatan Bulan Suci Ramadan. "Aku yakin penggemar musik akan menggemari musik Indonesia dengan puisi bagus," tandasnya.