TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kesibukan jadi anggota DPR lewat fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio masih sempat mencuri-curi waktu untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Setelah memiliki rumah produksi (production house), Eko Patrio pada Selasa (16/7/2013) lalu mengundang awak media berbuka puasa bersama sekaligus mengenalkan bisnis kulinernya dilabeli "Warung Komando" di kawasan Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan.
Acara ini sekaligus selamatan setahun berdirinya Warung Komando yang rencana ke depan akan membuka cabang di sejumlah tempat.
Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, lahir di Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Desember 1970.
Setelah tenar lewat jalur komedi televisi "Ngelaba", ia merambah dunia politik dengan menjadi
seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional.
Sebelumnya ia berprofesi sebagai pelawak yang tergabung dalam kelompok bernama Patrio. Ia dilahirkan dari pasangan ayah Sumarsono Mulyo dan Sumini.
Ketika masih SMA, tokoh kelahiran Kampung Kurung Lor ini membentuk kelompok lawak Seboel, singkatan dari "Sekelompok Bocah Eling", bersama Jejen dan Tejo. Mereka memenangkan sebuah lomba lawak yang diadakan Radio Suara Kejayaan.
Sebagai penyiar radio, ia berkenalan dengan Miing atau Dedi Gumelar dari kelompok Bagito, ketiga anggota Warkop DKI, Ulfa Dwiyanti, Akri, dan Parto.
Setelah itu Tejo dan Jejen digantikan oleh Taufik Savalas dan Akri. Setelah Taufik keluar, kelompok Seboel dibubarkan dan Eko masuk Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta untuk menuntut ilmu. Ketika ia lulus kuliah, ia kembali membentuk kelompok lawak baru bernama Patrio bersama Akri dan Parto. Kelompok ini kemudian muncul di Televisi Pendidikan Indonesia dengan acara Ngelaba, dan mulai terkenal.
Eko menikah dengan aktris Viona Rosalina pada 12 Oktober 2001. Dari perkawinan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.