TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tya Ariestya ditinggal mudik oleh pembantu dan sopirnya yang berlebaran di kampung halaman.
Namun, Tya dan keluarganya memilih disibukkan urusan rumah tangga ketimbang menyewa jasa infal atau pembantu pengganti saat hari raya.
"Dulu ada infal, tapi sekarang langganan aku sedang pulang kampung. Kalau ambil dari yayasan, kan baru. Jadi kurang percaya," ucapnya, Selasa, (6/8/2013), saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Maklum, bekas atlet taekwondo nasional junior, pernah punya pengalaman buruk. Pada Lebaran tahun sebelumnya, ada barang yang hilang di kediamannya. Kebetulan, handphone milik adiknya lenyap entah ke mana.
Tya menuturkan, di rumahnya sangat terbuka. Siapa saja di dalam keluarganya bisa meletakkan handphone atau barang apapun di mana saja. Itu karena semua orang di dalam rumah saling percaya.
"Apa-apa bisa ditaruh di mana-mana, karena kami sudah percaya sama semua di rumah," ujarnya.
Kejadian tahun lalu itu, membuat Tya dan keluarganya kurang percaya dengan kehadiran orang baru di rumahnya, termasuk jasa infal. (*)