TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kris Biantoro telah meninggal dunia. Jauh sebelum menghembuskan napas terakhir, pria kelahiran Kedu, 17 Maret 1938 itu, sempat berpesan kepada sanak keluarganya supaya saat meninggal, jenazahnya dikremasi.
"Dia maunya dikremasi," ucap Invianto, anak sulung Kris, Selasa, (13/8/2013), saat ditemui di RS Melia Cibubur, Jakarta Timur.
Avianto menuturkan ayahnya ingin dikremasi karena suka dengan laut. Ia ingin abunya dilarung di laut lepas. Pihak keluarga juga sudah membicarakan rencana itu. Dijadwalkan, kremasi berlangsung pada Kamis, pekan ini.
"Kamis rencananya. Sekitar pukul 11 siang pelepasan yah untuk itu," lanjutnya. Namun, ia belum mengetahui di laut mana abu ayahandanya akan dilarung.
Nampaknya, keluarga sudah ikhlas atas kepergian Kris. Memang sudah puluhan tahun ia mengidap sakit ginjal. Namun, ia menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung.