Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ceasefiarto, putra bungsu almarhum Kris Biantoro rupanya merasa syok ketika berada di Krematorium Oasis Lestari, Tangerang. Maklum, ia sama sekali tidak pernah ke tempat seperti itu. Apalagi, menyaksikan prosesi tersebut.
"Syok saja, karena selama ini saya belum pernah lihat orang dikremasi. Biasanya kan dikubur, keluarga saya juga banyak yang Muslim. Jadi biasanya saya melihat jenazah masuk ke liang lahat," ucapnya, Kamis, (15/8/2013), usai melarung abu jenazah ayahnya di Tanjung Pasir, Tangerang.
Meski demikian, pria yang akrab disapa Arto itu, sudah mengikhlaskan kepergian ayahandanya. Hatinya lega karena sang ayah pergi dengan tenang. Tidak lagi mengalami sakit ginjal yang dideritanya selama puluhan tahun itu.
"Kami sangat bahagia, karena bisa melihat bapak pergi meninggalkan kami dengan cara yang begitu indah," ucapnya.
Ya, Kris Biantoro menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 13 Agustus 2013. Ia meninggal dunia karena serangan jantung di kediamannya, Kompleks Bukit Permai Cibubur, Jakarta Timur. Peristiwa itu memang mengejutkan karena sebelum meninggal ia terlihat santai sembari menikmati kicauan burung peliharannya.