TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maia Estianty memang punya bakat musik sejak kecil. Ketika duduk di bangku sekolah ia acapkali diminta untuk menjadi konduktor upacara. Terutama dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap 17 Agustus.
"Dulu, di Jawa Timur saya jadi pemimpin Porseni, pernah juga jadi apa yah bagian konduktor nyanyi," ucapnya, semalam ditemui di studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta. Kadangkala, ia pernah juga jadi komandan upacara dan pengibar bendera.
Diakuinya sejak kecil, ia sudah pandai menglasifikasikan suara dan membagikannya dalam kelompok paduan suara. Tak heran, ia selalu kebagian menjadi konduktor upacara pengibaran bendera, juga saat peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Ya, aku dari kecil enggak tahu kenapa bisa membagi atau pecah suara jadi suara satu, suara dua, dan suara tiga. Aku juga bisa mengaransemen suara. Memang sudah bakat ya," lanjutnya.
Ia pun merasa terhormat tatkala mendapatkan tugas menjadi konduktor saat upacara peringatan kemerdekaan. Apalagi bisa memadukan aneka suara banyak orang jadi satu kesatuan yang utuh dan indah.
"Aku yah senang-senang saja. buat aku memimpin paduan suara itu ada suatu keindahan sendiri yah, ketika memecahkan vokal suara satu, suara dua, suara tiga, dan suara empat, ketika digabung indah yah senang yah," ujarnya.