TRIBUNNEWS.COM - Empat "alter ego" Lady Gaga yang eksentrik menghiasi cover majalah V edisi September.
Majalah V merilis edisi Septembernya ke dalam empat pilihan cover. Masing-masing cover menghadirkan empat "alter ego" Lady Gaga, berbalutkan busana rancangan desainer ternama, yang merefleksikan fase kehidupan sang Mother Monsters.
Cover pertama menampilkan Lady Gaga bergaya ala David Bowie dalam balutan atasan hologram dengan aksen pada padding rancangan Giorgio Armani.
"Saya melihat perempuan ini sebagai reinkarnasi awal saya. Penggemar berat (David) Bowie, bermain dengan glitter dan material berkilauan, seperti bermain jigsaw puzzle," ujar pelantun "Poker Face" tersebut seperti yang TRIBUNnews.com kutip dari Telegraph.co.uk.
Karakter perempuan yang menjadi masa lalu kelam Lady Gaga hadir pada cover kedua. Kali ini, ia tampil ala rocker dalam balutan busanan Saint Laurent.
"Ini adalah saya yang paling saya takuti. Tak mau menjadi seperti itu lagi. Ini saya yang telah saya tinggali. (Tapi) saya pakai jaket sequin custom made Saint Laurent rancangan Heidi Slimane. Impossible to be sad!" kata penyanyi yang baru saja merilis single terbarunya, "Applause".
Cover ketiga menceritakan awal perjalanan karier perempuan bernama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta itu. Ini tergambarkan lewat gaun plastik transparan berdetail medusa pins rancangan Donatella Versace.
"Donatella membuka arsip Gianni untuk saya buat promosi album "Born This Way". Itu adalah awal mimpi yang tak akan pernah berakhir. Dan kali ini (terefleksikan) gaun plastik see-through, dengan aksen pada bahu, Medusa pins dan rambut blonde berantakan. Donatella menyukainya," jelas dia.
Dan terakhir adalah reinkarnasi teranyar Lady Gaga yang menampilkan sisi kepribadian yang lembut dan "innocent", tapi penuh semangat, dalam balutan Balenciaga.
"Mengenakan busana custom made Balenciaga ini, saya merasa full passion dan fearless, sepertinya rambut dan tubuh saya berapi-api."
Walau demikian, Lady Gaga menegaskan reinkarnasi terayanarnya itu bukanlah pelabuhan terakhir soerang Lady Gaga ataupun alter ego barunya untuk album "ARTPOP", dirilis November 2013.
"Ini bukan penampilan saya atau penemuan kembali citra untuk album baru saya. Saya akan selalu berfase menjadi perempuan manapun. Saya selalu berubah bentuk, seorang pesulap pop-cultural. Saya bukan hanya satu ikon, melainkan semua ikon," jelas dia.
Daniel Ngantung