TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin tidak banyak yang menduga kalau Donna Agnesia masih suka mengompol saat duduk di bangku sekolah dasar.
"Aku waktu kecil mengompol sampai kelas 4 SD," ujarnya seraya tertawa,
Beragam cara dilakukan untuk membuat dirinya tidak mengompol lagi. Salah satunya menggunakan capung yang diletakkan di pusarnya pukul 12 siang.
Kalau mengingat kejadian tersebut, Donna suka tertawa sendiri. Ia juga terbayang betapa mamanya mesti menjemur kasur setiap hari karena kebiasaan mengompolnya hingga kelas 4 SD itu.
Bisa jadi, karena kejadian itu, Donna tidak secara khusus mengajarkan toilet training bagi anak-anaknya. Meskipun tidak fokus melatih, anak pertamanya, Lionel yang kini berusia 6 tahun, sudah lepas popok sekali pakai saat berusia 4,5 tahun.
Diego, yang sudah masuk taman bermain juga sudah mulai jarang menggunakan diaper. "Di sekolah, tidak diperbolehkan pakai diaper. Di rumah, kita juga begitu. Jadi sejalan," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 8 Januari 1979 ini.
Dari ketiga anaknya, Lionel, Diego, dan Sabrina, hanya Diego yang mengalami ruam popok atau diaper rash. Itu pun gara-gara tidak menggunakan produk popok sekali pakai yang biasa dipakai.
Jadi, ceritanya, sewaktu pergi berlibur, popok sekali pakai untuk Diego kehabisan. Karena sulit mencari produk diaper yang bagus dan biasa dipakai, jadilah Donna memilih diaper yang ada. Tak dinyana, karena kulit Diego tergolong sensitif, jadilah muncul ruam popok.
Bagian bokong Diego pun menjadi merah dan menimbulkan rasa perih. Membuat Diego menjadi rewel. Setelah dibawa ke dokter, diberikan salep untuk mengatasi ruam popoknya itu. "Setelah sembuh, nggak lagi-lagi pakai merek popok sekali pakai itu," imbuh Donna.