Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Risty Tagor sebetulnya tidak ingin memaksakan anaknya, Arsen, yang masih balita itu, mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebab, ia khawatir si anak merasa bosan mengikuti program pendidikan di sekolah itu di usia yang masih terlalu belia.
"Aku maunya itu dia enggak sekolah, takut bosan," ucapnya, Kamis, (22/8/2013), di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Namun, tak lama setelah itu pikirannya berubah. Wanita berkerudung itu, melihat anaknya suka corat-coret di atas kertas dengan pensil warna. Kenyataan itu kemudian meyakinkannya memasukkan anaknya itu ke PAUD yang tak jauh dari kediamannya.
"Dan, dia mau sekolah. Ternyata dia gampang bersosialisasi dengan teman-temannya. Enggak takut sama teman. Bahkan, berani memulai pembicaraan dengan teman-temannya," ucap wanita kelahiran Jakarta, 12 April 1989 itu.
Karena itu, Risty tak perlu khawatir meninggalkan anaknya di sekolah. Lagipula, selama proses belajar pihak sekolah menyarankan orangtua menemani anak-anaknya.
"Tapi saya tetap komunikasi dengan gurunya," tandasnya.