TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Anak gaul itu harusnya menggauli alam, bukan cuma suka nongkrong-nongkrong doang," kata pelantun lagu "Lentera Jiwa" dan "Burung Gereja", Nugie (42), akhir pekan lalu, di sela-sela kegiatan fun bike pada perayaan sewindu PT Pertamina EP di Monas, Jakarta.
Menggauli alam, tutur salah satu personel grup musik The Dance Company itu, artinya adalah bersahabat dan akrab dengan alam lewat bergaya hidup ramah lingkungan.
"Aku prihatin waktu lihat orang naik mobil bagus, lalu membuang sampah sembarangan. Mobilnya bermerek, dimodifikasi, ceper, eh, tiba-tiba ngelempar sampah lewat jendela mobil gitu aja," ujar Nugie yang memilih sepeda lipat sebagai moda transportasi utamanya.
Tidak sekadar prihatin, dengan bakatnya sebagai penyanyi, Nugie menciptakan lagu-lagu bertema sampah dan mengajarkan kepada anak-anaknya, Arkazora Nugraha (6) dan Nikaia (2).
"Sampah organik, sampah guna ulang, sampah daur ulang, sampah residu, sampah B3: bahan beracun berbahaya, ayo kenali dan memilah sampah.," dendang Nugie kepada para pengunjung di sekitar Monas.
Selain bernyanyi, Nugie juga pantang menggunakan tas plastik untuk berbelanja. "Aku selalu membawa tas belanjaan dari rumah. Tas itu sampai kucel karena sering dilipat dan dipakai. Kalau selalu pakai plastik, makin banyak sampah yang sulit terurai," ucapnya. (K09)