News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Soekarno

Hanung Diperkarakan Rahmawati Soekarnoputri, Ini Pembelaan Ratna Sarumpaet

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hanung Bramantyo, Sutradara Film Soekarno, sedang memberi penjelasan pada acara jumpa pers jawaban somasi Rachmawati Soekarno terhadap film Soekarno produksi MVP Pictures di Gedung Multivision, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013). (Warta Kota/Nur Ichsan)

Laporan Wartawan Warta Kota, Vini Rizki Amelia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Soekarno Rencana sutradara handal Hanung Bramantyo dan Multivision Plus Picture (MPP) menggarap film layar lebar berjudul 'Soekarno: Indonesia Merdeka!' Mendapat batu sandungan.

Keluarga besar presiden pertama RI dikabarkan cekcok dengan sang sutradara gara-gara pemilihan pemeran Soekarno. Cekcok yang terjadi antara putri Soekarno yakni Rachmawati Soekarnoputri dengan Hanung bermula dari adanya kesalahpahaman antara Hanung dengan Rachmawati soal pemeran Soekarno.

Rachmawati memilih aktor Anjasmara, sementara Hanung dan timnya menjatuhkan pilihan kepada aktor Ario Bayu Akibat cekcok itu, Rachmawati mensomasi Hanung dan MPP. Bahkan Rachmawati juga melaporkan Hanung ke Polda Metro Jaya dengan tudingan pencemaran nama.

Atas hal itu seniman Ratna Sarumpaet ikut berkomentar. Menurut aktivis perempuan ini, pemilihan aktor dan penentuan siapa memainkan apa dalam produksi sebuah film merupakan hak penuh sutradara. "Penentuan siapa memerankan siapa, itu merupakan hak prerogatif sutradara.

Mau nanya jungkir balik ke republik manapun, tetap itu merupakan hak sutradara,"kata Ratna ketika dimintai komentar, Kamis (26/9) Penentuan aktor adalah hak prerogatif sutradara, oleh itu keluarga Soekarno harusnya setuju dengan pilihan yang ditetapkan Hanung. Pasalnya, Sutradara sangat paham dan tahu kualitas acting aktor yang dipilihnya.

"Soekarno diangkat ke film bukan ingin mempertontonkan keluarga, tapi film itu ingin mengangkat Soekrano sebagai bapak pendiri bangsa. Soekarno ini jadi milik seluruh rakyat Indonesia, milik publik,"cetusnya. Dilanjutkan Ratna, film 'Soerkano: Indonesia Merdeka!' harus tetap digarap dan tayang meski berpolemik dengan ahli waris Soekarno.

Pasalnya, tidak semua rakyat Indonesia, khususnya kaum muda mengetahui sejarah panjang Soekarno dalam mendirikan negara ini. "Saya sebagai seniman, sangat mengapresiasi orang yang ingin mengangkat seorang pahlawan ke film, karena banyak generasi muda saat ini yang tidak paham bagaimana perjuangan Soekarno, sehingga film ini harus didukung demi kepentingan bangsa,"lanjutnya.

Menurutnya, film "Soekarno: Indonesia Merdeka!" merupakan konstribusi dunia perfilman Indonesia terhadap sejarah negeri. Pasalnya, media film sangat mudah dimengerti dan diingat daripada membaca teks sejarah.

"Saya sangat mengapresiasi ada yang mau angkat Soekarno. Karena saya tahu, untuk membuat film itu butuh dana yang besar, sehingga ketika ada orang yang mau mengeluarkan uang cukup besar, seharusnya semua pihak turut mendukung," harapnya. (vin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini