Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandji Pragiwaksono ingin jadi serba bisa. Apa saja akan dilahapnya selama mendapatkan kesempatan. Dari nge-rapp, comic stand up comedy, bintang iklan, dan aktor. Ia sama sekali tidak mau membatasi dirinya.
Seperti halnya sang maestro Leonardo Da Vinci yang memang memiliki multitalenta. Da Vinci dikenal sebagai pelukis ulung, arsitek, insinyur, ahli botani, ahli anatomi, ahli matematika.
Pandji selalu ingin memaksimalkan yang dimilikinya. Tidak pernah puas menggeluti satu dua bidang. Makanya, ia terus mencoba hal-hal baru yang menambah pengetahuan dan keahliannya terhadap apapun.
"Saya sebenarnya dari dulu selalu ingin tahu sejauh mana saya bisa jalan. Indonesia kayanya senang mengkotak-kotakkan. Sedangkan, Leonardo Da Vinci dikenal multitalenta. Dia sebagai pelukis, arsitek, dan lain-lain," ucapnya, dalam jumpa pers film berjudul "Make Money", di Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Makanya, dengan senang hati ia menerima tawaran bermain dalam film layar lebar. Ia memulai debutnya dalam film "Make Money" besutan sutradara Sean Monteiro. Ia menerima kritik dan masukan dari siapapun di lokasi syuting film tersebut.
Apalagi ada aktor senior Ray Sahetapi dan Tarzan "Srimulat" yang dijadikannya tempat bertanya. Ia menerima masukan dari Haqi Ahmad, penulis skenario film produksi Bamboom Productions itu, yang diakuinya sangat membantu. Dan, ia berusaha memaksimalkan aktingnya tersebut.
"Kalau di film ini diterima, saya akan main terus. Kalau banyak yang suka, saya akan terus berkarya," tandasnya.