Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Van der Wijck yang dikisahkan tenggelam dalam novel karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah alias Hamka, dibangun kembali. Kapal tersebut dibangun dengan bentuk persis, berskala 1:1, demi kepentingan syuting film judul serupa.
Bukan hanya bentuk, tapi eksterior dan interiornya juga sama persis seperti yang pernah berlayar dan tenggelam di lautan nusantara, pada tahun 1930-an.
Untuk membangun kapal itu kembali rupanya bukan perkara yang mudah. Kru rumah produksi Soraya Intercine Films mengalami kesulitan mencari blue print kapal. Bahkan, tidak ada informasi berarti di internet.
"Ternyata ada di Belanda. Salah satu tim kami kontek orang di sana. Kami coba cari tahu informasi tentang kapal itu, termasuk lokasi tenggelamnya di mana. Mereka juga kirim blue print," ucap sutradara film Sunil Soraya, Selasa, (19/11/2013), di Kantor Soraya Intercine Film, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Butuh waktu dua tahun lebih melakukan riset tentang kapal tersebut. Mulai dari bentuk, eksterior dan interior ruangan, warna, sampai proses tenggelamnya kapal. Sementara, proses pembuatan kapal butuh waktu setahun.
"Mekanismenya, agar jatuhnya persis seperti zaman dulu. Risetnya sangat sulit. Makanya dapat semua itu kaget saja," lanjutnya.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa pembuatan film besutan sutradara Donny Dhirgantoro tidaklah main-main. Observasi, proses praproduksi, casting, serta penulisan skenario film dimulai sejak 2008.
Untuk menjaga otentisitas cerita, syuting kemudian sengaja dilakukan di beberapa kota yang tercantum di novel seperti Padang, Makassar, Jakarta, dan Surabaya.
Saat dirilis pada 19 Desember mendatang, film yang berlatar belakang keindahan nusantara tahun 1930-an ini, diharapkan bisa meramaikan perfilman Indonesia. Film itu dibintangi Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahadian.