Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, 6 November 2013, Kevin Aprilio Sumaatmadja (22) alias Kevin 'Vierratale' tidak menunjukkan itikad baik pada Helen Yosita Gunawan dan Sriyatin (47).
Helen adalah penyanyi yang memberikan uang senilai Rp 2,5 miliar pada Kevin agar diorbitkan dan dibuatkan lagu, serta album solo. Sedangkan Sriyatin adalah ibu Helen yang menandatangani kerjasama dengan Kevin.
Jika tetap tidak ada niat baik, Helen dan Sriyatin akan terus memperkarakan Kevin di kepolisian hingga kasus penggelapan uang Rp 1,130 miliar itu disidangkan di pengadilan. Bahkan, Helen dan Sriyatin akan menggugat Kevin secara perdata.
"Kalau masalah ini tetap tidak selesai di polisi, kami siap bersidang dan akan menggugat secara perdata Kevin di pengadilan," kata Rivai Zakaria Yahya, pengacara Sriyatin dan Helen, di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11/2013) siang.
Bagi Helen dan Sriyatin, uang hingga miliaran itu bukan jumlah yang sedikit. Namun, berapa Helen dan Sriyatin menggugat perdata anak pertama Addie MS dan Memes tersebut, Rivai belum mau mengungkapkannya. "Nanti saja itu," ujarnya.
Setelah melakukan negosiasi alot di Restoran Takigawa di Pondok Indah Mal 2, Jakarta Selatan, medio Januari 2013, Sriyatin dan Kevin sepakat membuat perjanjian kerjasama pembuatan satu lagu dan satu album Helen senilai Rp 2,5 miliar. Uang senilai Rp 2,5 miliar milik Sriyatin masing-masing dipakai Kevin sebagai bayarannya untuk membuat sepuluh lagu (satu album) sebesar Rp 2 miliar, atau Rp 200 juta per lagu, dan biaya promosi sebesar Rp 500 juta. Begitu 'deal', Sriyatin langsung membayar Rp 2,5 miliar ke Kevin hanya dalam satu hari.
Dalam perjalanannya, Kevin hanya membuat satu lagu untuk Helen. Single lagu itu pun yang belum sempat didistribusikan Kevin. Merasa dibohongi, apalagi setelah tahu sebagian uangnya digelapkan, Sriyatin melaporkan pemain keyboard band Vierratale itu ke Polda Metro Jaya dan mencatatkan laporannya di nomor LP/3901/XI/2013/PMJ/Ditreskrimum. (kin)