Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival Sinema Prancis kembali hadir untuk ke-18 kalinya. Meneruskan kesuksesan lewat formula barunya pada 2012 lalu, FSP bekerjasama dengan Cinema XXI dan Rendez-vous with French Sinema di Singapura dan edisi kali ini akan berlangsung pada 5-8 Desember 2013.
Kali ini, FSP akan diadakan di 10 kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bali, Balikpapan, Bandung, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di www.festivalsinemaprancis.com
Direktur IFI, Bertrand de Hartingh, dalam jumpa pers di XXI Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (21/11/2013), mengatakan dalam festival kali ini menghadirkan empat karya sutradara asal Tunisia, Abdellatif Kechiche, yakni, Faute a Voltaire, La Graine et le Mulet, L'Esquive, dan Venus Noire. "Sayang dia tidak bisa datang di sini," ujar Bertrand.
Sayang, film terakhir Abdellatif yang mendapat penghargaan Palme d'Or di Festival Cannes 2013, La Vie d'Adele, tidak ikut dipertontonkan. Sehingga, untuk memperkenalkan karyanya, penonton bisa menikmati empat filmya di atas.
Bertrand berharap, FSP bisa membuat penonton sinema Indonesia, menikmati film-film Prancis dengan berbagai genre dan sutradara yang terkenal. "Kita tetap menginginkan penonton Indonesia bisa menikmati film Prancis," tambahnya.
FSP pertama kali diadakan pada 1996, dan ditahbiskan sebagai festival film asing pertama di Indonesia. Media ini menciptakan ruang pertemuan penting yang mempersembahkan kepada masyarakat Indonesia film-film terbaik Prancis dari beragam genre.
Bertepatan dengan pembentukan Institut Prancis di Indonesia (IFI) pada 2012, festival ini disajikan dengan tujuan meningkatkan sinergi dengan distributor film dan pengusaha bioskop di Indonesia, menjalin hubungan dengan acara serupa di Singapura, dan mewujudkan semangat kerjasama dan menawarkan batu loncatan bagi sineas muda Indonesia.