Laporan Reporter Tribun Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Hary Wisnu Yuniarta dinyatakan sebagai orang pertama didunia yang berhasil memainkan alat musik tiup saxophone terlama selama 24 jam nonstop.
Rekor ini dicatat oleh rekor dunia RHR (Record Holders Republik), Minggu (15/12/2013) malam.
Disaksikan puluhan penonton yang berkumpul di teater sendra tari ramayana-Candi Prambanan, secara simbolis ia dianugerahi medali dan berhak atas sertifikat "The Longest Marathon Playing Saxophone. Adapun Hary bermain saxophone sejak Sabtu (14/12/2013) petang pukul 20.00 dan menuntaskan aksinya pada pukul 20.00 hari berikutnya.
Saat pencatat waktu menunjukan rekor baru ini, Hary langsung bersujud syukur. Meskipun bibirnya mengalami bengkak akibat terlalu lama meniup saxophone, namun dirinya masih sempat berucap syukur.
"Ini semua karena pertolongan Allah, kalau tidak saya tidak akan bisa melakukan aksi ini. akibat terlalu lama meniup saxophone bibir saya jadi seksi," Hary berkelakar, sambil memegang bibirnya yang bengkak dan memerah.
David Adamovich presiden dari RHR menyanjung prestasi yang ditunjukan Hary.
"He proved he is best in the world-Dia telah membuktikan dirinya sebagai yang terbaik di dunia," ungkap David.
Sementara itu, Riki Siahaan direktur PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mengaku bangga akan prestasi yang diukir pria 50 tahun ini. Bagi Riki usaha yang dilakukan Hary turut membawa nama harum Indonesia dipentas dunia.
"Merah Putih berkibar malam ini, bukan saja di Indonesia tapi di dunia," ujar Riki bangga.
Meskipun telah memecahkan rekor dunia, namun bagi Hary hal tersebut hanyalah sebuah hal kecil sebagai pembuktian karyanya sebagai musisi.
"Inilah pembuktian saya dalam karya musik, mungkin usia saya hanya sampai kisaran 70 tahun, tapi dengan ini saya bisa hidup dan dikenang lebih lama,"
Hary menambahkan, bahwa usahanya ini bukan saja ditunjukan pada dirinya seorang namun pada keagungan karya seperti candi Prambanan, sebuah mahakarya yang patut dikenang dan dikenal luas. "Misi saya adalah membawa karya seperti Prambanan agar dikenal luas oleh masyarakat dunia," terang Hary. (*)