Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adipati Dolken yang memerankan Bimbim rupanya mendapatkan apresiasi lebih dari Bunda Iffet. Apa yang diperankan Adipati disebut mirip kejadian di medio 1996-2000.
"Bunda mengatakan, liat lo Bim kalau lagi mabuk ya seperti di film itu. Jadi sudah mirip banget," kata Bimbim Slank saat press screnning film Slank Nggak Ada Matinya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Bimbin mengaku, selama proses syuting, ia memang terus mendampingi proses pembuatan untuk memastikan cerita film benar-benar kisah nyata.
Dibandingkan, personil lainnya, dalam film ini cerita Bimbim lebih mendominasi. Maklum saja, ia menjadi salah satu motor Slank.
Beberapa adegan menyangkut Bimbin yakni keputusan menerima Ridho dan Abdee masuk jadi personil, makin tergantungnya dia terhadap drugs dan muncul kesadaran. Lalu keputusan untuk menikah.
Film diawali dengan isu bubarnya Slank tahun 1996 saat Slank yang saat itu hanya tersisa, Kaka, Bimbim dan Ivan. Padahal mereka masih harus mengadakan puluhan tour tahun itu.
Rupanya Slank ingin membuktikan bahwa tidak bubar, maka diajaklah Abdee dan Ridho untuk melakukan jamming bersama dengan Bimbim dan Ivan. Mereka diajak ikut tur asal bisa membawakan 35 lagu Slank hanya dalam 3 hari.
Tur keliling daerah dimulai, petualangan Slank dengan format baru. Kehidupan rovk and roll mereka bertemu masyarakat, lebih mengenal Indonesia dan diri sendiri.
Dengan formasi baru dan album ke-7 sukses besar membuat ketergantungan Bimbin, Kaka dan Ivan kuat.
Saat itu terlihat bagaimana perjuangan Bunda Iffet, dan dua personil lainnya, Abdee dan Ridho dalam membantu menyadarkan Kaka, Bimbim dan Ivan.