Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlu waktu lima tahun untuk mewujudkan Film Slank Nggak Ada Matinya. Selama rentang waktu tersebut, rencana Bimbim, Kaka, Ridho, Ivanka dan Abdee akhirnya terwujud hingga diputar.
"Butuh waktu lebih dari 5 tahun untuk film ada. Awalnya 2007 Slank mengisi musik film Get Married, melalui beberapa diskusi release film SLANK The Movie di akhir tahun 2008, menyambut 25 tahun SLANK tapi baru sekarang bisa terealisasikan," kata Produser - Chand Parwez Servia
Dikatakannya, keinginan muncul dua tahun lalu saat Slank mengisi musik Get Married 3, membuat Fajar Bustomi asisten Hanung Bramantyo di Get Married pertama kembali dibahas.
Sebagai Slanker, Fajar Bustomi berperan sebagai katalisator yang ideal hingga ide yang sempat tertangguhkan kembali on fire, bergulir kencang.
"Periode 2 tahun, dari 2011 sampai menjelang Idul Fitri 2013 adalah periode riset, wawancara dan menyusun penceritaan paling efektif untuk konsep film bagi para Slankers, termasuk penonton yang belum mengenal Slank di Indonesia maupun internasional," katanya.
Nah, saat itu Cassandra sebagai penulis skenario secara intens bertemu dengan Slank sampai akhirnya disepakati bahwa sisi humanisme.
"Jatuh bangun emosi personal Slank yang perlu divisualisasikan, karena belum diketahui masyarakat padahal justru memiliki nilai inspiratif," katanya.
Sempat muncul pertanyaan apakah dibuat fun atau dark? Akhirnya disepakati film tentang grup band yang bangkit lebih kokoh dengan personil barunya, Ridho dan Abdee, secara ringan, menghibur dan aman sebagai tontonan keluarga.
"Juga bagaimana 2 personil baru Slank berkolaborasi dengan Bimbim, Kaka dan Ivanka secara kreatif hingga jadi Formasi ke-14 Slank ini mengeluarkan album ke-7 yang sukses tahun 1998, dan mereka tetap berkarya dengan hati hingga kini," katanya.