Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang dibenci presenter kondang Iwet Ramadhan semasa duduk di bangku sekolah.
Namun lain dulu, lain sekarang. Kecintaannya terhadap wastra Nusantara seperti batik dan songket membawanya mendalami sejarah kebudayaan Indonesia hingga ke masa kerajaan kuno. Berayahkan seorang Jawa dan ibu yang berdarah Minang membuat Iwet dekat dengan batik dan songket.
Begitu cerita Iwet saat penyiar Cosmopolitan FM itu mengawali workshop singkatnya soal batik untuk 38 finalis Puteri Indonesia 2014 di Galeri Indonesia Kaya West Mall Grand Indonesia, Selasa (21/1/2014) malam.
"Nenek moyang kita menciptakan wastra penuh filosofi tidak sembarang. Kita seharusnya bangga. Jadi kalau menabung jangan untuk membeli tas LV atau Hermes saja," kata Iwet yang disambut tawa para finalis dari 33 provinsi itu.
Ia berharap lewat berbagi pengalaman di workshop singkat itu dapat membuka wawasan para finalis tentang luar biasanya kearifan lokal Tanah Air.
"Semoga siapapun yang terpilih nantinya sebagai Puteri Indonesia dan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe dapat mengenalkan kearifan lokal negeri kita," ujar pemilik label batik Tikshirt itu.