Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Puput Melati, penyanyi cilik yang populer di tahun 1990-an itu, rupanya merasa ada yang beda dari bencana banjir tahun ini. Sebab, genangan banjir tahun ini mengalami pasang surut.
Sehingga orangtuanya yang bermukim di kawasan Ciledug, terpaksa berulangkali mengevakuasi barang-barangnya ke lantai dua. Dan, mereka berulang kali pula berbenah.
"Sekarang lebih capai karena banjirnya naik-turun. Kalau dulu seminggu air tingginya semeter terus surut misalnya. Sekarang mah air surut, terus naik lagi. Jadi bersih-bersihnya yang capai," ucapnya, saat ditemui semalam di kediaman orangtuanya di Ciledug.
Ia melihat ayahnya kelelahan. Mereka mengira banjir tidak akan datang lagi setelah surut. Ternyata dugaan mereka salah. Banjir kembali meluap, sehingga mereka terpaksa mengevakuasi barang-barangnya ke lantai dua. Puput membantu sebisanya.
Banjir di hari pertama mencapai pinggang orang dewasa. Ia dan suaminya sampai kesulitan menerobos genangan untuk memberikan bantuan. Matinya aliran listrik menambah kecemasannya.
Namun, perasaannya agak sedikit lega. Orangtuanya sudah mengungsi ke lantai dua rumahnya. Barang-barang juga sudah di pindahkan ke atas. Ia dan suaminya, Ustaz Guntur Bumi (UGB), membawa bantuan makanan dan obat untuk masyarakat sekitar, setelah banjir lumayan surut.
"Kami bersama penanggung jawab posko Brimom, Ustadz Fitroh dari PTIQ datang mendistribusikan sumbangan. Kami sumbangkan kepada masyarakat yang terkena banjir," timpal UGB.
Ia menambahkan, dana tersebut dikumpulkan oleh jemaah dan mahasiswa PTIQ. "Yang menyumang semoga dilimpahkan rezeki dan disehatkan," tandasnya.