Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada drama yang mengiringi kepergian Dewi Perssik ke Rutan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (13/2/2014) petang.
Diiringi 'drama' dan tangisan bombai, hingga adu otot dan tarik-menarik, Depe --sapaan akrab Dewi Perssik-- akhirnya bisa mengendarai sedan Jaguar hitamnya kembali, seperti ketika mendatangi kantor Kejari Jakarta Timur, Kamis sore.
Depe seolah-olah 'menang' dan menutup mata soal prosedur yang dilakukan tim eksekutor kejari saat membawa dirinya ke hotel prodeo. Hanya karena alasan 'datang' ke kejari atas kemauannya sendiri, Depe bisa pakai mobil pribadi.
Kepala Seksi Intel Kejari Jakarta Timur Asep Sontasi, menjelaskan, Depe menyalahi aturan ketika menolak menaiki mobil tahanan kejari kala dibawa ke Rutan Pondok Bambu. "Protapnya ya pakai mobil tahanan," kata Asep.
Namun, Depe 'ngotot' meminta menggunakan mobil sendiri, baik saat dijemput dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus ke kejari, atau ketika akan menuju rutan dari kejari. Pihak kejaksaan melunak dan menuruti keinginan Depe.
"Bagi kami, eksekusi sudah dilaksanakan sampai ke rutan pondok bambu. Itu yang penting," tegas Asep. Soal teknis pengangkutan Depe, tak jadi masalah untuk menghindari keributan saja. Toh, usaha tegas kejari, tak berhasil.
"Didalam mobil. Jaguar Depe itu ada jaksa dan tim eksekutor juga untuk mendampingi dia ke rutan," kata Asep. Sejak awal, lanjut Asep, kejari sudah melaksanakan eksekusi penetapan vonis Mahkamah Agung pada Dede sesuai aturan.
"Tidak ada panggilan dan penjemputan paksa. Tapi keadaannya 'crowded' dan terjadi selisih pendapat. Ya sudah, yang penting cepat dan sampai ke rutan," ujar Asep. (kin)