Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat menjatuhkan talak perceraian didepan Nia Daniati (49) tahun 2005 dan 2006, Farhat Abbas (38) langsung menuliskan surat pernyataan.
Ada delapan poin yang dituliskan dan ditandatangani Farhat sebagai bentuk kesepatannya bercerai. Salah satunya adalah keinginan Farhat yang akan memberikan nafkah pada Nia dan anak semata-wayangnya sebesar Rp 100 juta per bulan. Saat itu Farhat mengaku mampu menafkahi Nia dan anaknya sebesar jumlah tersebut.
Namun sekarang, keinginan Farhat soal nafkah berubah 180 derajat. Saat biduk perkawinannya dengan Nia akan diakhiri di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selataan, Farhat mengaku tidak bisa memberi nafkah sebesar Rp 100 juta per bulan.
"Mungkin kondisi keuangan (Farhat) ketika itu masih memungkinkan. Tapi saat ini hanya Farhat mampunya Rp 7 juta per bulan," kata Miftaahul Jannah, salah satu kuasa hukum Farhat, setelah sidang di PA Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2014).
Meski memberikan nafkah sesuai kemampuannya saat ini, Farhat dianggap tak bertanggung-jawab pada keinginannya sendiri saat menuliskan surat kesepakatannya kala menjatuhkan talak cerai ke Nia sekitar tujuh tahun lalu.
Mendengar penjelasan Farhat itu, Nia tetap minta nafkah seperti semula, sesuai surat kesepakatan. "Klien kami (Nia) tetap minta segitu (Rp 100 juta per bulan)," kata Abdul Rahim Hasibuan, salah satu kuasa hukum Nia.
Abdul menyatakan, keinginan tersebut sesuai di surat pernyataan yang ditandatangani Farhat diatas materai pada tahun 2005. "Kami tak mau berubah. Tetap minta nafkah (dari Farhat) Rp 100 juta," jelas Abdul. (kin)