TRIBUNNEWS.COM - Artis peran Olivia Zalianty, Minggu (23/3/2014), angkat bicara soal video perjalanannya dan sang kakak, artis peran Marcella Zalianty, ke Maladewa bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan anggota Komisi III DPR. Dia mengatakan itu adalah studi banding.
"Pertama-tama saya tidak terlalu menanggapi isu video itu tapi rasanya berita itu simpang-siur, seolah-olah (kami) melakukan skandal," kata Olivia, dalam jumpa pers di Scuba Kingdom Indonesia, Senayan, Jakarta, Minggu. "(Padahal) saya pergi ke sana tujuannya pariwisata dan bisnis."
Olivia mengatakan dia menyukai wisata alam dan menyelam. "Tak hanya di Indonesia tapi juga di negara lain," ujar dia. Menurut Olivia, studi banding ke Maladewa adalah untuk tahu alasan pariwisata di Indonesia tak sebesar di sana.
Studi banding tersebut, lanjut Olivia, juga untuk mencari tahu mengapa penduduk Indonesia masih banyak yang kekurangan. "Padahal alam Indonesia sangat indah," ujar dia. Maladewa dipilih sebagai tujuan studi banding, menurut Olivia karena negara itu merupakan kiblat pariwisata wilayah kepulauan.
"Indonesia itu lebih menarik, tapi memang packaging-nya tidak semenarik Maldives (Maladewa, red)," kata bintang sinetron seri Ada Apa Dengan Cinta? tersebut. Dengan klarifikasi ini, Olivia berpendapat tak ada yang perlu dibesar-besarkan dari perjalanannya dan sang kakak bersama Aburizal dan Azis.
"(Itu) perjalanan yang sifatnya bukan rahasia. Kami tidak mungkin membuat hal yang aneh-aneh karena saya juga yang membuat video dokumentasi," ujar dia. Olivia pun berpendapat tindakan mengunggah dan "membumbui" video dokumentasi perjalanan itu tidak terpuji.
Diberitakan sebelumnya, Aburizal mengatakan perjalanan ke Maladewa bersama duo Zalianty itu adalah kejadian lama dan tak terkait persoalan bangsa. Dia menyampaikan klarifikasi itu seusai kampanye Partai Golkar di Pondok Pesantren Darul Fikri Al-Andalusy, Kecamatan Tamansari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/3/2014).
Aburizal tak merinci waktu maupun tujuan kepergiannya ke Maladewa itu. "Ini bukan persoalan bangsa. Saya cuma ingin menunjukkan negara lain bisa melakukan seperti itu. Kalian (media) saja yang ribut-ribut, pingin sensasi saja," kata dia.