TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengidap sakit infeksi paru dan serangan jantung tak serta merta membuat Pepeng pasif berkreatifitas. Di tengah sakitnya, Pepeng masih membuat sebuah karya berupa buku mengenai penyakitnya.
"Bapak masih nulis. Terakhir ini beliau bikin buku soal penyakitnya dan pengalaman psikologisnya," kata anak kedua Pepeng, Gemirio Muhammad alias Mio seperti dikutip Tribunnews.com dari Tabloidnova.com.
Saat ditemui di Rumah Sakit Puri Cinere, jalan Maribaya No.1, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/3/2014) menceritakan semangat sang ayah. Apa yang dilakukan Pepeng untuk terus belajar dan memperkaya ilmu sampai membuat putranya terkesima.
"Bapak itu kan sudah selesai S2, mau lanjut S3 tapi belum ada kesempatan, kan sakit juga," kata Mio. Benarkah jatuh sakitnya Pepeng karena aktifitasnya yang berlebihan? "Enggak ada yang terlalu berlebihan sepertinya. Keadaan tetap, meski sakit terbaring," tandasnya.
Uniknya, saat terbaring di tempat tidur karena tubuhnya sudah tak bisa bergerak, Pepeng masih rajin berjualan kacang goreng kemasan. "Jualan kacang masih kok. Ketemu orang untuk meeting, sebenarnya itu buat dia lebih 'hidup'. Pas urusi kacang malah lupa sama sesak napasnya," ujar Mio seraya tertawa. (Okki/Tabloidnova.com)