Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), kembali mengadakan pementasan teater. Budayawan Butet Kertaredjasa kerja bareng dengan Agus Noor dan Djaduk Ferianto mempersembahkan Matinya Sang Maestro.
Matinya Sang Maestro bercerita mengenai seorang maestro di bidang seni. “Di hari tuanya, seorang maestro hidup miskin. Ia mengabdikan hidupnya untuk seni, tapi nyaris tak pernah mendapat perhatian.bahkan terlupakan,” dalam keterangan yang diterima wartawan.
Suatu saat datang kabar, Sang Maestro akan mendapat penghargaan, dari pemimpin di kotanya. Apalagi penghargaan itu tak sekedar sebuah sertifikat, tetapi juga uang 1 miliar.
“Situasi jadi serba salah, dalam Surat Keputusan pemberian penghargaan itu disebutkan,uang itu hanya bisa diberikan, setelah ia meninggal dunia. Akankah Sang Maestro akhirnya mendapatkan semua penghargaan itu? ,”.
Di dalam pementasan teater ini bermain para maestro komedi, seperti Cak Kartolo, Marwoto, Didik Nini Thowok, Djaduk Ferianto, Sruti Respati, Trio GAM, dan masih banyak pemeran lainnya. Graha Bhakti Budaya (GBB) TIM menjadi tempat pementasan pada 12-13 April 2014.