Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indro "Warkop" menatap sinis terkait pemilu 2014. Ia tak yakin apabila pesta demokrasi tersebut bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk Indonesia di masa lima tahun mendatang.
Karena itu, ia membuat keputusan untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, Rabu, 9 April 2014. Sebab, ia kadung kecewa dengan sejumlah wakil rakyat yang kerjanya hanya tidur saat rapat. Ada pula yang terlibat kasus korupsi yang ditangani KPK.
"Itu hak kita kok. Masalahnya, kita dibilang enggak boleh golput, sementara mereka bisa korupsi, bisa tidur di Senayan, bolos di DPR," keluhnya, Senin, (7/4/2014), saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Baginya, golput adalah hak. Ia tidak mau menggunakan hak suaranya apabila tidak ada pilihan yang menurutnya sreg. Ia kemudian menuturkannya dengan analogi.
"Anda dikasih pilihan yang semuanya merugikan untuk Anda, Anda pilih enggak? Kalau enggak milih terus dibilang dosa, so ngapain hidup. Itu hak kita kok," ucapnya.
Tetapi, ia tidak menyarankan apalagi mengimbau orang lain, supaya mengikuti keputusannya tersebut. Ia menyadari bahwa urusan menggunakan hak atau tidak adalah pilihan hidup yang sangat personal.
"Saya enggak ajak golput ya," tandasnya.