Laporan wartawan TribunSumsel.Com, Haryanto
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski sudah secara terang-terangan mengakui memiliki hubungan khusus, namun pasangan pemain bola Sriwijaya FC, Syamsir Alam, dan Tyas Mirasih belum pernah menampilan kemesraan keduanya di depan media.
Namun menjelang ulang tahun Tyas Mirasih ke-27 yang jatuh tepat pada hari ini (8 April), pasangan yang berbeda usia 5 tahun ini menjelaskan awal mula perkenalan hingga lika-liku proses berpacaran secara eksklusif kepada Tribun Sumsel (grup Tribunnews.com).
Wawancara dilakukan di Hotel Novotel, tempat Tyas menginap selama di Palembang. Berikut petikan wawancara Haryanto dengan keduanya.
Tribun Sumsel (TS) : Bagaimana awal mula perkenalan, apakah ada mak comblangnya?
Syamsir Alam (SA) : Sekitar tahun 2012, saya mendapat nomor Tyas dari teman. Kemudian saya mengirimkan pesan singkat yang tidak pernah direspon oleh Tyas (sambil tertawa).
Tyas Mirasih (TM) : Bukannya tidak mau merespon, tapi jujur waktu itu saya tidak mengenal siapa Syamsir Alam, jadi didiemin aja. Apalagi saya juga tidak terlalu suka sepakbola, jadi pas dibilang sama kru di lokasi sinetron bahwa dia pemain bola, saya juga tidak terlalu menanggapinya.
TS : Jadi kapan kalian mulai intens berhubungan?
SA : Di tahun yang sama, saya melihat di Instagram-nya Tyas sedang di Eropa, lalu saya kasih komen aja bilang `lagi di Eropa ya?' Trus dia bilang kok tahu, saya jelasin bahwa saya lagi main untuk CS Visse di Belgia.
TM : Pas dia kasih komentar di Instagram, saya baru percaya bahwa yang sebelum-sebelumnya dia juga yang kirim SMS.
TS : Jadi sejak itu kalian berpacaran?
TM : Enggak jelas, pokoknya kita hanya skype. Itu pun banyakan diem, soalnya waktu itu kita sama-sama punya pasangan.
SA : Iya, kita waktu itu hanya skype aja, belum kepikiran bisa sampe sedeket seperti ini.
TS : Jadi kapan mulai berpacaran beneran?
SA : Sewaktu saya sudah bergabung di Sriwijaya FC, sekitar awal tahun 2014 dan saya merasa kehadiran dia banyak membawa perubahan positif dalam karier sebagai pesebakbola. Kita jadian beberapa hari sebelum laga perdana SFC melawan Persib Bandung (2/2).
TM : Sebenarnya Desember 2013 kita sudah lebih dekat dan mulai sering ketemuan buat sekedar nonton film bareng.
SA : Bener, di Desember 2013 itu ada momen dimana kita berdua lagi ngobrol dan Tyas bilang ke saya "Dari 2012 kita gini-gini aja ya, ga ada status, dekat-dekat aja". Dan saya semakin terharu ternyata dalam rentang waktu itu, Tyas banyak menyimpan capture chat kami di skype.
TS : Tyas, apakah tidak trauma melihat pasangan artis yang menikah dengan pesepakbola seperti Kiki Amalia yang sekarang berpisah dengan Markus Horison?
TM : Saya pikir itu tidak ada hubungannya. Mau profesi apapun kalau sudah jodohnya ya tidak masalah, banyak juga yang berprofesi lain juga mengalami hal yang sama. Yang jelas kami berdua sudah belajar dari pengalaman sebelumnya.
SA : Mungkin saya menambahkan bahwa dalam menjalani hubungan ini kami tidak pernah menengok ke belakang. Saya tahu Tyas dan sebaliknya, saat ini kami menjalani hubungan dengan serius dan saling mensupport satu sama lain.
TS : Apa sih yang kalian suka dari pasangan kalian saat ini?
SA : Yang jelas bersama Tyas, saya merasa menjadi lebih baik. Dan dia juga sangat membantu untuk mengembalikan performa saya di sepakbola. Mungkin untuk saat ini prestasi saya belum terlalu baik, tapi saya sangat yakin kedepan bersamanya prestasi saya akan kembali lagi seperti dulu.
TM : Meski secara usia Syamsir lebih muda, saya pikir dalam beberapa hal dan pemikirannya jauh lebih dewasa dari saya. Dan dia juga bisa menerima apa adanya dan mendukung karier saya. Tyas sudah saya ajak ke beberapa acara keluarga besar saya, seperti pengajian bulanan di daerah Parung Bogor, di situ saya merasa jauh mengenal dirinya dan Tyas pun jauh dari kesan glamour seperti artis biasanya.
TS : Sudah ada rencana ke arah yang lebih serius?
SA : Pastinya, saya merasa sekarang saat yang tepat buat saya pribadi untuk menjadi sosok yang lebih baik dan menikah merupakan salah satu prosesnya. Saya juga sudah menemui keluarga Tyas dan begitu juga sebaliknya.
TM : Mohon doanya, kita berdua memang sudah ada rencana untuk menikah tahun depan. Sekarang dijalani aja dulu. Kedua keluarga sih tidak terlalu mempermasalahkan dan menyerahkannya ke kami berdua.*