TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band legendaris Koes Plus ternyata pernah menolak ajakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengisi acara kampanye. Hal tersebut diceritakan dalam buku "Kisah dari Hati Koes Plus Tonggak Industri Musik Indonesia".
Sang penulis buku Ais Suhana menjelaskan Koes Plus bukan saja diajak Presiden SBY, namun para calon pemimpin negara saat pilpres 2009. Ais mengungkapkan Koes Plus enggan berpihak kepada satu kelompok saja. "Mereka bilang Koes Plus milik semua orang," ujar Ais di peluncuran buku Koesplus, Minggu (27/4/2014).
Ais mengaku kaget saat Koes Plus menolak ajakan orang nomor satu di negeri ini. Awalnya Ais mendapat kabar Ibas menelpon sendiri Koes Plus untuk ikut mengisi kampanye pilpres Presiden SBY. "2009 saya dipanggil pak is, anak presiden mau ketemu saya," papar Ais.
Sejak berdiri tahun 1969 hingga sekarang, Koes Plus tetap digandrungi pecinta musik di seluruh Tanah Air. Namun sejak meninggalnya Tonny Koeswoyo (1983) Koes Plus seperti hilang ditelan bumi. Sang promotor Ais Suhana akhirnya membangkitkan kejayaan Koes Plus Tahun 1993 dengan formasi Yon, Yok, Murry, dan Abadi Soesman.