Laporan Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Gaya pemilihan presiden Indonesia yang semerbak saling ejek antarkubu, kampanye hitam, dan saling membuka aib masa lalu kontradiktif dengan nuansa pemilihan Idola Indonesia atau Indonesian Idol 2014 di layar RCTI.
Kalau pemilihan presiden Indonesia diwarnai dengan saling menjatuhkan lewat strategi masing-masing tim sukses, dua finalis Indonesian Idol 2014, Nowela dan Husein, justru saling mendukung meski bersaing sengit.
Di babak grandfinal hingga result show, keduanya saling memuji, saling melengkapi, bahkan tampak mesra ketika tampil menyanyi berkelompok.
Contohnya saat membawakan lagu "Feel This Moment" (milik Christina Aguilera) dan Pittbul pada laga result show, Jumat (23/5/2014) malam, bersama rapper senior Iwa K, Nowela dan Husein menunjukkan totalitasnya untuk saling mengimbangi penampilan.
Iwa K yang tentu jauh lebih panjang jam terbangnya itu sampai memerhatikan kekompakan mereka. "Chemistry mereka luar biasa," kata sang rapper di hadapan empat juri.
Pekan sebelumnya, mereka juga saling memuji. Nowela Elizabeth Auparay bertutur, "Seperti di malam spektakuler sebelumnya, saya mengagumi aura dan kharisma dia (Husein) di panggung," ucap gadis berdarah Batak-Papua itu, usai laga grandfinal Jumat (16/5/2014) lalu.
Nowela juga bergumam, begitu memasuki laga dua besar, dirinya sudah tak mau terbebani untuk mengalahkan Husein Alatas. Karena buatnya, Husein bukan sekadar rival.
"Husein adalah sahabat yang baik sekaligus saingan yang paling berat," tutur dara manis berkulit sawo matang itu. Mendengar pujian itu, tentu Husein membalasnya.
Menurutnya, Nowela sosok yang lengkap karena kegigihannya, suaranya yang oke dan percaya diri yang tinggi. "Malam ini adalah malam grand final, Nowela luar biasa di mata saya," tutur pria berkepala plontos itu.
"Dari top 15, saya sudah prediksi Nowela akan ada di final. Pengalaman dia banyak, dia sering bawain berbagai macam lagu. Dia punya ciri khas suara yang sangat kuat, " imbuh pengusung genre The Metal Arabian itu.
Tidak Mungkin!
Nah, alangkah indahnya kalau nuansa bersahabat di tengah persaingan sengit itu terasa di tengah suasana politik menjelang pemilihan presiden bulan Juli 2014 nanti.
Tak ada olok-olokan soal pribumi nonpribumi, Jawa luar jawa, militer atau sipil, sampai ejekan menyinggung kekurangan fisik bahkan menyinggung faktor Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). Mungkinkah?
Pengandaian itu merebak dalam berbagai obrolan di jejaring media sosial atau di tulisan blogger-bloger yang menulis secara intens panggung spektakuler Indonesian Idol hingga babak result show yang berlangsung Jumat (23/5/2014) malam. Mungkinkah?
"Jawabannya, tidak mungkin!" kata budayawan Anwar Hudijono ketika dihubungi Tribunnews.com secara terpisah.
Mengapa tak mungkin? Anwar menuturkan, Indonesian Idol penuh kejujuran, tapi hal sama tidak tampak pada kandidat presiden. Kalau finalis Indonesian Idol jujur mengakui kehebatan pesaing beratnya, maka kandidat presiden justru adu bongkar aib masa lalu pesaingnya.
"Situasinya beda dengan Indonesian Idol. Ketika kandidat presiden tidak jujur dengan masa lalunya, tak transparan dengan track record-nya, maka publik yang membuka, Dan itu nggak papa, sepanjang tidak fitnah. Biar semua jelas, terang-benderang," tutur Anwar.
Mengapa Tak Mengadopsi Pemilihan Miss Indonesia?
Sayangnya, kata Anwar Hudijono, model pemilihan pemenang Indonesian Idol 2014, tak berbeda-beda dari tahun-tahun sebelumnya. Juri hanya berhak mengomentari dan menggiring opini. Tapi keputusan siapa terpental dan siapa melenggang hingga babak grandfinal, sepenuhnya jadi 'wewenang' pengirim SMS (Short Message Service).
"Kalau penentuannya lewat SMS, berarti kuat-kuatan beking uang dan mobilisasi pengiriman SMS," kata Ano, panggilan akrabnya. Ia mengamati mobilisasi pengiriman SMS itu kelihatan nyata hingga level kepala daerah kepada jajaran di bawahnya. Tak berhenti di situ, kepala daerah juga disnyalir melempar seruan ke masyarakat asal finalis untuk ramai-ramai mengirim SMS.
Makin kencang arus SMS masuk, makin besar peluang jagoannya menang. Unsur kemerduan dan gaya panggung bisa jadi penentu urutan kedua.
Sementara kalau juri berwenang penuh menentukan pemenang, Anwar amat yakin kalau Virzha adalah jawaranya. Tapi Virzha sudah kadung terdepak pada laga tiga besar menuju dua besar.
Tapi bukankah Indonesian Idol tetap produk komersial yang perlu pemasukan uang dari SMS? Menjawab pertanyaan itu, Anwar membandingkannya dengan gelaran pemilihan Miss Indonesia yang juga diprakarsai RCTI bersama Martha Tilaar.
Di ajang pemilihan Miss Indonesia, mulai dari babak seleksi hingga penentuan pemenang sepenuhnya jadi hak prerogatif dewan juri. Tapi ajang ini tetap bisa dikomersialkan lewat adu kuat pengiriman SMS melalui kategori pemenang bernama 'Miss Indonesia Favorit."
Pendek kata, Miss Indonesia terpilih jadi wewenang juri, sementara Miss Indonesia Favorit berdasar pilihan pemirsa.
"Mengapa Indonesian Idol tak dibikin seperti itu? Jadi yang terpilih benar-benar yang qualified. Sementara pemenang versi SMS ya kasih aja nama Indonesian Idol Favorit," tuturnya.
Nowela Menang, Sejarah Baru Papua!
Terlepas soal mekanisme SMS, kemenangan Nowela Elizabeth Auparay sebagai Idola Indonesia 2014 yang diumumkan di ajang result show yang berakhir Sabtu (24/5/2014) dini hari adalah sebuah fenomena.
Nowela adalah fenomena baru dari Papua. Karena dia pemenang pertama Indonesian Idol dari provinsi terjauh dari Jakarta itu. Nama Edo Kondologit dari Papua memang pernah menembus babak spektakuler, tapi tak sampai menggapai prestasi puncak.
Proses dara berkulit sawo matang ini ke panggung Indonesian Idol terbilang mulus. Juri menemukan bakat dara blasteran Papua dan Batak ini pada audisi di atas di kota Purwokerto, Jawa Tengah.
Ia berhak membawa pulang Mobil Suzuki Swift, uang Rp 125 juta dan asuransi dari MNC Life senilai Rp 1 miliar. Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, 'tamu spesial' malam itu, yang memberikan hadiah tersebut secara simbolis.
Dan jejaring sosial Facebook dan Twitter pun langsung hiruk-pikuk menyambut kemenangan sang Uranium Voice. "Congratulation for Nowela, all Papua peoples are proud of you..Hussein, number 2 doesn't mean loser but real rocker!" kicau Gus Reza lewat akun @Rezalspirator. "Yes, Nowela!" sahut akun @TikaPanggabean.
Ya, selamat datang Idola Indonesia 2014!