Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tessa Kaunang rupanya tak bisa menahan tangisnya. Air matanya menetes membasahi pipinya, karena merasa tidak sanggup hidup bersama sang suami, Sandy Tumiwa.
Hal itu tak lepas karena Sandy telah memutuskan menjadi mualaf. Sejak itu, mereka berbeda prinsip. Mereka tak lagi senada dalam membina rumahtangga.
"Sebenarnya berat. Cuma kembali lagi, Kalau diisi dengan kerjasama dan saling menghormati, mungkin bisa. Tapi ini kan susah, visi misi beda dan memang susah disatukan," ucap Tessa di kawasan SCBD, Jakarta.
Tessa meyakini selama ini bahwa pernikahannya bersama Sandy hanya bisa dipisahkan oleh kematian. Sebab begitulah ajaran yang dipercayainya sebagai seorang nasrani. Namun, kenyataannya sekarang sudah berbeda. Di tengah jalan Sandy jadi mualaf.
"Seyakin apapun tetap berat karena tidak bisa satu visi dan misi. Dulu kalau ada masalah masih bisa diselesaikan dengan ajaran yang sama, sekarang kan enggak," ucapnya.
Ia pun dilanda kebingungan. Bahkan ketika ditanya mengenai harapannya terkait kelanjutan rumahtangganya tersebut. "Saya enggak tahu apa harapannya. Rumahtangga saya ingin damai sejahtera," tandasnya.