Perawakan yang tampan buat jalan karir seorang Petra Sihombing cukup lancar. Pertama kali muncul di industri musik tanah air lewat album self-titled di tahun 2009, Petra makin beken saat single paling ngehit, Cinta Tak Kemana-Mana meledak. Alhasil, sang label, Hits Record mempersilahkan cowok bergitar ini memproduksi dua album lagi, Pilih Saja Aku dan Mine. Sayang, Petra belum setara dengan pak SBK soal koleksi album solonya.
Gita Gutawa
Gita yang dulu dikenal sebagai penyanyi cilik yang imut. Berbekal nama besar sang ayah, Erwin Gutawa, cewek 20 tahun ini pun mulai menapaki karirnya sebagai penyanyi solo pada 2007 lalu lewat album Gita Gutawa. Menariknya, ia merilis album debutnya bersamaan dengan SBY yang melepas album debutnya juga, Rinduku Padamu. Berada di bawah naungan Sony Music Indonesia, Gita sukses melepas empat album, termasuk The Next Chapter yang memiliki nuansa skandinavia. Salut!
Tulus
Meski tubuhnya cukup tambun, Tulus cukup dicintai belantikan musik Indonesia. Terbukti, cowok asal Bandung ini selalu ditunggu aksinya baik di pensi maupun di konser-konser besar. Rookie of the Year pada 2013 lalu ini juga punya rilisan-rilisan yang sangat oke. Mengusung pop jazz, Tulus sudah merilis dua album solo Tulus dan Gajah yang ia kerjakan bersama produser indie kenamaan, Ari Renaldi. Well, Tulus masih harus bertekuk lutut dengan SBY soal koleksi albumnya.
Maudy Ayunda
Sama seperti BCL, Maudy memalukan debutnya di dunia hiburan lewat aktingnya. Film Untuk Rena jadi yang pertama sebelum juga sukses bermain di film Sang Pemimpi. Sambil menunggu job akting lainnya, Maudy juga mencoba peruntungannya lewat jalur musik. Suaranya yang lembut pun langsung menarik perhatian banyak sekali produser. Alhasil, lewat bantuan sang label, ia mampu merilis sebuah album bertajuk Panggil Aku. Setahun setelah SBY melepas album keempatnya.
Vidi Aldiano
Kesempatan tak datang dua kali. Kalimat ini yang selalu ditanamkan oleh Vidi Aldiano sejak memulai karir musiknya di usia yang cukup dini, 2,5 tahun. Meski sempat memiliki sebuah band yang sukses, cowok 24 tahun ini memilih untuk bersolo karir usai bertemu dengan produser musik, Lala Hamid. Album perdananya, Pelangi di Malam Hari pun dianggap sebagai satu langkah awalnya. Sebelum album keduanya, Lelaki Pilihan meledak di mana-mana. Bermodalkan single Datang dan Kembali dan Gadis Genit, tawaran manggung pun mampir bertubi-tubi. Terakhir, ia merilis album ketiganya Yang Kedua pada 2011 lalu. (Hai-online/Adhie Sathya)