Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tina Toon pernah melewati masa sulit ketika melewati masa remajanya. Sebab, ia terkena obesitas. Badannya kegemukan sehingga jauh dari proporsional atau ideal. Berat badannya mencapai angka 80 kilogram.
Saat itu, ia sering jadi bahan olok-olok teman-temannya. Kepercayaan dirinya hilang. Sampai pada akhirnya ia meratapi nasibnya. Ada perasaan takut apabila menimbang berat badannya dengan alat penimbang.
"Kayanya beratku sudah 80 lebih, aku enggak berani naik timbangan. Aku sempat banting timbangannya dua kali. Satu timbangan digital, itu mahal loh. Waktu itu kalau aku enggak suka, ya main banting aja," kenangnya, Rabu, (27/8/2014), ditemui di Toko Buku Kinokuya, Plaza Senayan, Jakarta.
Itulah yang kemudian menjadi alasannya melakukan diet. Ia mulai mengurangi konsumsi nasi, tidak makan malam. Ia hanya mengandalkan minum air putih untuk mengurangi rasa lapar.
Dan saat melakukannya ternyata tidak mudah. Ia sempat mengalami perasaan up and down. Karena tak sanggup menahan rasa lapar karena absen makan malam. Sebab, biasanya ia menyantap apa saja yang disukainya tanpa menghiraukan waktu.