Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Kalangan mahasiswa menjadi target pasar utama bagi pemutaran film baru Mantan Terindah.
Film yang diangkat dari kisah lagu itupun mulai dikenalkan ke kalangan mahasiswa sebelum diputar di bioskop.
Kampus STIE Perbanas Surabaya menjadi lokasi pertama yang dipilih untuk mempromosikan film itu di Surabaya.
Para pendukung utama film Mantan Terindah hadir langsung di kapus yang berlokasi di kawsan Semolowaru itu.
Karina Salim dan Edward Akbar sebagai pemeran utama, serta Salvita Decorte dan Tribudiman dan sutradara film Farishad Latjuba mencoba membagi pengalaman dan bocoran cerita film.
Anang Emir, dari Berlian Entertainment mengatakan promosi dari kampus-ke kampus dipilih mengingat target penonton film Mantan Terindah adalah mereka yang berada di usia 17- 25 tahun.
Promo tour film dilakukan di kampus-kampus di tujuh kota seperti
Bandung, Surabaya, Malang,Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Makasar.
Ia menyebut ada banyak program yang telah disediakan untuk menarik minat para mahasiswa untuk bisa menonton film yang baru akan diputar pada 6 November 2014 itu.
“Selain membuat talkshow dengan para mahasiswa, kami juga membuat terobosan promosi dengan mengajak semua orang untuk bercerita tentang mantannya melalui twiter yang akan kami masukkan ke website film kami, di website kami juga sediakan forum jualbeli barang-barang mantan,” terang Anang.
Sutradara Farishad Latjuba mengatakan film Mantan Terindah muncul setelah tim menggodok setiap bait lagu untuk dapat cerita yang pas dan dikembangkan menjadi skenario.
“Filmnya drama romance keseharian, sebuah film tentang sebuah memori kebelakang dan penglihatan ke depan, konflik itu diangkat dalam kemasan pop,” papar Echa, panggilan Farishad, tentang film barunya.
Secara garis besar film Mantan Terindah becerita tentang tokoh utama Nada (diperankan Karina Salim) yang punya kelebihan bisa lihat masa depan dan seorang musisi bernama Genta (Edward Akbar).
Nada yang jatuh cinta pada Genta berusaha menolak karena telah melihat mereka tak mungkin bisa bersama.
“Di film ini saya jadi pujangga, musisi yang punya mimpi bisa menginspirasi banyak orang. Banyak kisah cerita yang tulus di film ini, jadi perlu ditonton,” kata Edward di Kampus Perbanas, Senin (15/9).
Sebelum masuk Surabaya, promo film ini lebih dulu menjalani tour ke dua kampus di Bandung. Di Surabaya, selain di STIE Perbanas, promo film juga akan dilangsungkan di kampus Unair.
Pada Rabu (17/9) roadshow film akan dilanjutkan ke kampus UB Malang.