Laporan Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat dengan Bona Paputungan, penyanyi sekaligus pencipta lagu yang terkenal lewat lagu 'Gayus'? Ya, pria yang pernah mendekam di balik jeruji besi itu kembali merilis lagu yang berisikan kritik terhadap pemerintahan melalui 'Terjerat Utang Abadi'.
Menurut Bona, lagu yang terdapat di dalam album "Koruptor-Koruptor Kakap" itu merupakan bentuk kegelisahannya akan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Yang menarik di album 'Koruptor-koruptor Kakap', ada lagu 'Terjerat Utang Abadi'. Ini pekerjaan rumah untuk pemerintah yang baru soal kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang dua tahun lebih tidak tuntas-tuntas," ujar Bona, saat ditemui di Prestige Music & Lounge, Kemang Utara, Jakarta Selatan, Minggu (28/9).
Bona pun menegaskan dirinya tidak takut lagu-lagu yang diciptakan bakal membuat nyawanya terancam. Sekalipun harus mati, Bona rela jika itu harus terjadi dalam perjuangan yang dilakukannya.
"Enggak takut. Kita takut itu sama Allah, bukan sama koruptor. Lebih baik saya mati dalam perjuangan," tegas Bona.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Hardjuno Wiwoho mengatakan lagu yang diciptakannya bersama Bona dan Diego DZ itu, merupakan salah satu bentuk demi mengingatkan pemerintahan yang baru akan kewajibannya.
"Ada kasus besar yang belum dituntaskan. Kami percaya para penegak hukum bisa menyelesaikan itu semua. Jangan tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Mengawal pemerintah itu tidak selalu dengan cara anarkis," ungkap Hardjuno.