Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seni tari tidak hanya menampilkan gerakan dan hiburan semata. Setiap gerakan dan iramanya memiliki keahlian untuk melakukannya dan penuh makna. Hal itu diungkapkan Seniman Didik Nini Thowok, saat pertunjukannya yang bertajuk 'Comedy Dance'.
Pertunjukan yang dilaksanakan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia Mall, Jakarta, Minggu (16/11/2014) ini, dilakukan dengan dua sesi. Pertama Jepindo dan kedua Pancasari. Masing-masing sesi itu menampilkan beberapa tarian yang dilakukan secara medley.
"Sebenarnya ada beberapa yang ingin saya sampaikan, bahwa betapa kayanya Indonesia. Ada tari tor-tor, sedikit gerakan tari piring, saman, dan lainnya. Mungkin kalau orang seni yang melihat pasti tahu itu," terang Didik kepada Tribunnews.com, usai pertunjukan.
Meski pada awalnya banyak orang yang merespon kurang baik dengan tarian medley yang kerap Didik tampilkan, namun dia mengaku melakukan itu agar masyarakat mengenal banyak seni tari yang ada di Indonesia.
"Jadi kan istilahnya seperti kita bisa icip-icip tarian di Indonesia. Oh ini tari Sunda, Jawa, dan lainnya.
Sehingga apabila mereka ingin belajar lebih serius, tinggal memilih dari tarian yang saya tampilkan itu. Bisa semacam rekomendasi tarian lah," ucap Didik.
Pada pertunjukannya saat itu, Didik menggunakan topeng dan pakaian sesuai karakter tari yang dibawakannya. Meski usianya tidak muda lagi, Didik sapaan akrabnya, dapat tampil lentur dan energik. Sehingga membuat penonton yang
telah memadati Auditorium GIK, mengapresiasikan apa yang telah dilakukan Didik, sambil bertepuk tangan.